Makassar (ANTARA) - Bupati Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ilham Azikin membahas strategi penanganan stunting di masa pandemi pada Katadata Regional Summit 2020 yang dilaksanakan di Tangerang Provinsi Banten, Selasa.

Ilham Azikin salah satu kepala daerah yang menjadi pembicara pada even nasional ini lantaran Bantaeng dianggap sebagai salah satu daerah yang melakukan sosialisasi pencegahan stunting secara massif meski masa pandemi ini.

Baca juga: Setwapres: Bunda PAUD miliki peran strategis pencegahan stunting

Melalui keterangan resminya di Makassar, Ilham mengemukakan Bantaeng telah melakukan upaya percepatan pencegahan stunting meskipun daerah yang dipimpinnya itu tidak termasuk daerah lokus stunting.

"Pandemi ini semakin memperkuat tekad pemerintah pusat untuk mengarahkan pemerintah daerah agar fokus memanfaatkan anggaran untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan," jelas dia.

Baca juga: Mensos: Butuh upaya luar biasa capai target stunting 14 persen

Langkah yang dilakukan adalah dengan menghadirkan regulasi dan dukungan kebijakan ditunjang berbagai inovasi pelayanan publik yang bermuara pada penurunan angka stunting serendah mungkin di Kabupaten Bantaeng.

Dukungan regulasi berupa terbitnya Peraturan Bupati Bantaeng No.71 Tahun 2019 tentang Konvergensi Program Percepatan Pencegahan Stunting dan beberapa kebijakan yakni terbitnya Peraturan Desa (Perdes) di seluruh desa di Bantaeng.

Baca juga: Kemenko PMK: Kader BKKBN bisa bantu cegah stunting Indonesia

"Pandemi COVID-19 ini membangkitkan berbagai pihak, mulai dari kalangan pemerintahan maupun di luar pemerintah untuk mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," urainya.

Agenda itu di antaranya adalah pembangunan yang mengedepankan pemerataan, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, serta kehidupan yang sehat dan sejahtera, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, melindungi lingkungan dan mewujudkan kesetaraan.

Selain dukungan regulasi dan kebijakan, tak kalah pentingnya Inovasi Pendukung Layanan Publik. Tercatat ada sembilan inovasi pendukung yakni, Terminal Darah Puskesmas, Bendera SASKIA, Ulang Tahun di Posyandu, Kader Kesehatan, Persalinan Faskes Jemput Antar, PSC 119 Bantaeng, Surveilans Berbasis Sekolah, Sertifikat ASI Eksklusif, dan Sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap.

"Seperti pemberian susu pada semua Bumil KEK dan ibu nifas KEK. Sehingga dana desa dapat dicairkan apabila mengandung kegiatan penanganan stunting, serta Jaminan Kesehatan untuk seluruh masyarkat Bantaeng (Universal Health Coverage/UHC) sejak 2018," kata dia.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, Bantaeng tercatat memiliki angka stunting sebesar 21,0 persen. Angka ini adalah angka terendah di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Mengakhiri paparan, Ilham juga menampilkan salah satu upaya pencegahan stunting melalui pembangunan infrastruktur berupa Pusat Penanggulangan Gizi terpadu.

"Saat ini, gedung itu kedepannya diharapkan mampu menjadi lokomotif peningkatan kesehatan gizi di Kabupaten Bantaeng, tak terkecuali penurunan angka stunting di Kabupten Bantaeng," ujarnya.

Katadata Regional Summit adalah forum tahunan yang digelar oleh Katadata untuk mempertemukan para stakeholder. Mereka berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku bisnis dan civil society. Pertemuan berskala nasional ini digagas untuk membangun kolaborasi mewujudkan tujuan pembangunan daerah berkelanjutan.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020