Jakarta (ANTARA) - Perusahaan market research Ipsos Indonesia pada Rabu mengumumkan hasil survei terkait penggunaan dompet digital di Nusantara selama pandemi COVID-19.

Menurut survei secara online pada 16-23 Oktober 2020 dengan sampel 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas dengan pembelian di e-commerce dalam dua tahun ke belakang, ditemukan bahwa ShopeePay menjadi dompet digital paling sering digunakan selama Oktober dengan 34 persen.

Di urutan kedua, terdapat Ovo 28 persen, GoPay 17 persen, Dana 14 persen, dan Link Aja 7 persen.

"Sejak dua tahun lalu, Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit “Indonesia Next Cashless Society” yang kami adakan pada bulan Januari 2020," kata Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan dalam siaran pers hari ini.

Soeprapto mengatakan, mengacu temuan Ipsos untuk Asia Tenggara pada bulan September lalu, selama pandemi COVID-19 ada peningkatan 44 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.

Baca juga: Setahun pertama, LinkAja sudah digunakan hampir 50 juta pengguna

Dari sisi penetrasi dalam tiga bulan belakangan, data Ipsos mengungkap bahwa ShopeePay berada di urutan pertama dengan 48 persen dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul Ovo (46 persen dari total), GoPay (35 persen dari total), kemudian Dana (26 persen dari total) dan LinkAja (16 persen dari total).

Berdasarkan nilai transaksi, ShopeePay mencatatkan transaksi tertinggi dalam tiga bulan yakni 29 persen dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti oleh OVO (27 persen dari total), kemudian GoPay (22 persen dari total), Dana (14 persen dari total), serta LinkAja (7 persen).

Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul oleh OVO (25 persen), GoPay (21 persen), DANA (14 persen), dan LinkAja (8 persen).
 
Peta Penggunaan setia E-Wallet (HO-IPSOS)


Kepuasan pengguna

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu merek dompet digital, Ipsos in Indonesia menggunakan skala 1 – 10 dalam survei, dengan nilai 1 untuk sangat tidak puas dan nilai 10 untuk sangat puas.

Adapun variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna adalah kemudahan penggunaan, kemudahan isi saldo/top up, real time, tawaran promosi, dan banyaknya merchant offline ataupun online.

Hasil survei menunjukkan ShopeePay memiliki tingkat kepuasan 82 persen, diikuti Ovo 77 persen, Gopay 71 persen, Dana 69 persen, dan Link Aja 67 persen. Berikut rinciannya:

Baca juga: Pembayaran digital semakin diminati di Shopee

Baca juga: Pandemi COVID-19 dorong akselerasi pertumbuhan digital di Indonesia


1. Kemudahan Penggunaan
Seperti fungsinya untuk membantu pengguna dalam transaksi pembayaran, maka sangat penting bagi pengguna untuk memilih aplikasi dompet digital yang mudah digunakan, user friendly. Berdasarkan hasil survei, ShopeePay 85 persen, Ovo 80 persen, Gopay 79 persen, Dana 77 persen, dan Link Aja 74 persen.

2. Kemudahan Top Up
Selain gampang digunakan, kemudahan isi ulang saldo juga penting bagi pengguna. Berdasarkan pengalaman responden, mereka mengakui ShopeePay paling memberikan kemudahan dengan presentasi 84 persen, Gopay 77 persen, Dana 76 persen, Ovo 75 persen, dan Link Aja 72 persen.

Selain itu, pada hasil survei juga diketahui bahwa frekuensi pengguna ShopeePay melakukan isi ulang saldo umumnya 2 kali setiap bulan, dengan rata-rata Rp 275.000 untuk setiap isi ulang saldo.

3. Real Time
Ketika pengguna melakukan pengisian saldo ke dalam akun, ada jeda waktu antara top up dan nilai pada aplikasi dompet digital. Dalam variabel itu, ShopeePay memiliki presentase 81 persen, Ovo 80 persen, Dana 78 persen, GoPay 77 persen, dan Link Aja 73 persen.

4. Promo
Promosi menjadi umpan yang sangat baik untuk memancing pengguna bertransaksi dengan dompet digital. Dalam survei itu, ShopeePay menawarkan promosi dengan presentasi 79 persen, Ovo 70 persen, GoPay 66 persen, Dana 60persen dan Link Aja 56 persen.
 
Andi Sukma, Group SL Leader for Customer Experience, Channel Performance, and Observer, Ipsos in Indonesia. (HO-IPSOS)


Persepsi Merek
Untuk mengetahui persepsi merek dompet digital di mata pengguna, Ipsos menggunakan tiga atribut pengukuran, yaitu dompet digital yang membuat belanja online lebih mudah, dompet digital yang menawarkan paling banyak promosi, dan dompet digital dengan pertumbuhan paling tinggi.

Berdasarkan hasil survei yang didapat, secara keseluruhan, ShopeePay memiliki pengguna setia 28 persen, bersaing ketat dengan Ovo 27 persen, Gopay 20 persen, Dana 15 persen, dan LinkAja 9 persen.

“Berdasarkan data di atas, terlihat jelas bahwa ShopeePay memiliki nilai rekomendasi tertinggi, disusul Ovo," kata Andi Sukma, Group SL Leader for Customer Experience, Channel Performance, and Observer, Ipsos in Indonesia.

"ShopeePay dan Ovo adalah dua merek dompet digital yang paling direkomendasikan oleh pengguna, baik kepada teman, kerabat, maupun keluarga,” tutur Andi.

Adapun pada jenis penggunaan dompet digital ShopeePay lebih banyak digunakan untuk pembayaran e-commerce, GoPay lebih banyak digunakan untuk belanja di toko dan belanja di restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi online itu sendiri.

Untuk Ovo, pengguna lebih sering menggunakan untuk belanja di restoran secara langsung, dan Dana lebih sering digunakan untuk belanja di mall secara langsung, membayar tagihan, dan belanja di toko secara langsung.

Baca juga: SPIN gelar "super big sale" bulan Oktober

Baca juga: DANA alami kenaikan transaksi bayar tagihan digital

Baca juga: Jelang Hari Kemerdekaan, intip promo e-commerce hingga dompet digital

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020