Seoul (ANTARA) - Korea Selatan pada Kamis meminta sekitar 1.000 pelayat mendiang bos Samsung Group, Lee Kun-hee, pekan lalu agar melakukan tes COVID-19 setelah seorang hadirin terbukti positif terkena virus corona.

Jurnalis lokal yang meliput acara tersebut mengalami gejala dua hari kemudian dan terbukti positif pada Senin (2/11), menurut otoritas kesehatan.

Sedikitnya enam kasus baru COVID-19, termasuk dua kolega dan dua anggota keluarga, berkaitan dengan jurnalis tersebut, kata otoritas. 

Kwak Jin, pejabat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA), mengatakan bahwa belum ada kasus yang terkait langsung dengan rumah duka di Pusat Medis Samsung, termasuk dari jurnalis itu sendiri, yang menggunakan masker selama acara berlangsung.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti bos perusahaan, politikus, dan pembantu senior presiden.

Sejumlah pelayat yang telah dinyatakan negatif COVID-19 meliputi wakil penasihat keamanan nasional Kim Hyun-chong dan Gubernur Jeju Won Hee-ryong, menurut kantor kepresidenan Gedung Biru dan pemerintah Kota Jeju.

Korsel menggunakan pengujian dan pelacakan kontak agresif dalam upaya membendung virus corona.

Langkah itu  disanjung sebagai kisah sukses di awal pandemi. Namun, kini Korsel memerangi kasus harian yang mencapai sekitar 100 selama sepekan terakhir.

Para pelayat menghadiri acara penghormatan bos Samsung selama empat hari di area berkapasitas 50 orang, sementara pelayat juga menggunakan masker sesuai protokol kesehatan COVID-19.

Korsel melaporkan 125 kasus baru COVID-19 pada Rabu malam (4/11), sehingga totalnya menjadi 27.050 kasus, dengan 475 kematian.

Sumber: Reuters


Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah, Korsel perluas kebijakan penggunaan masker

Baca juga: Deteksi orang tak dikenal, Korea Selatan lakukan operasi di perbatasan

Baca juga: Meski ada 48 orang meninggal, Korsel lanjutkan vaksinasi flu


 

RI terima bantuan 479 ribu alat tes PCR

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020