Beijing (ANTARA News) - Dua penyanyi di China menjadi orang pertama di negera itu yang dihukum karena melanggar peraturan baru yaitu larangan bernyanyi lip-sync (meniru gerak bibir). Lip-sync (lips syncronisation) sudah dua tahun belakangan menuai kritik masyarakat sejak dilakukan pada upacara pembukaan olimpiade Beijing.

Dua wanita muda itu tertangkap basah bernyanyi lip-sync selama konser di kota Chengdu barat daya China tahun lalu,seperti di kutip dari kantor berita Xinhua.

"Tak ada sinyal yang keluar dari microphone mereka saat pertunjukkan itu berlangsung," tulis Xinhua mengutip kantor urusan kebudayaan setempat.

Masing-masing didenda sebesar 50 ribu yuan (sekitar Rp66,5 juta).

Pengguna Internet China marak menuding para penyanyi ingin mendapatkan penggemar dengan mudah lewat lip sync saat di panggung.

Tapi, sebagian pengguna Internet mempertanyakan mengapa sanksi yang pertama kali itu dijatuhkan kepada penyanyi yang nyaris tidak dikenal, bukannya kepada penyanyi tenar.

"Mengapa mereka memilih untuk menutup mata ketika para penyanyi terkenal itu sedang berpura-pura menyanyi?" tulis salah seorang komentator dalam laman Beijing Daily.

Lip-sync, atau lebih dikenal di China dengan "menyanyi palsu", menjadi perbincangan publik saat olimpiade Beijing di tahun 2008.

Penyelenggara Olimpiade China dikecam para pengguna internet maupun media karena mereka mengizinkan gadis berusia 9 tahun bernyanyi lip-sync pada saat upacara pembukaan sedangkan si pemilik suara asli disisihkan karena penampilannya dinilai tidak menarik.

Departemen Kebudayaan kemudian mengeluarkan sebuah peraturan yang melarang lip-sync dan mengancam akan mencabut izin tampil jika pelanggar mengulangi aksinya.(YUD/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010