Saya kira untuk membangun Sulsel ke depan akan lebih mudah, karena kita semua semakin bersinergi
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan bersama Forkopimda secara resmi melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Gedung Twin Tower Provinsi Sulsel di Kawasan Center Point of Indonesia Makassar, Sabtu.

Gedung ini akan menjadi gedung terintegrasi antara Kantor Gubernur Sulsel, DPRD Sulsel serta Bupati/Wali Kota se-Sulsel dengan fasilitas lengkap lainnya seperti mal, hotel dan restoran.

Baca juga: Peneliti: Sinergikan konsumsi-penanganan pandemi, genjot pertumbuhan

"Kita ingin membangun sinergitas antara dinas, membangun secara terintegrasi semua. Tetapi kita punya kantor jauh-jauhan semua, sementara kita punya peluang dan lahan di pinggir pantai, sangat strategis untuk kita dijadikan pusat pemerintahan," urainya.

Sementara Kantor Gubernur Sulsel yang ada saat ini nantinya akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) agar space publik semakin luas.

Baca juga: Anggota DPR: Percepat penyerapan APBN dongkrak pertumbuhan ekonomi

Pada dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Nurdin ingin memperkuat sinergitas antara dinas, salah satunya dengan membangun bangunan yang terintegrasi.

"Saya kira untuk membangun Sulsel ke depan akan lebih mudah, karena kita semua semakin bersinergi," ucap Nurdin.

Baca juga: BI sebut perekonomian Bali mulai pulih triwulan III 2020

Nurdin Abdullah menyampaikan rasa syukurnya sebab di tengah pandemi COVID-19, Sulsel masih terus menggeliat melakukan pembangunan infrastruktur.

"Jadi saya kira dalam masa pandemi dan kontraksi pertumbuhan, kita masih bisa bergerak untuk membangun infrastruktur," kata Nurdin Abdullah.

Niat ini kemudian disambut oleh PT Waskita Karya sebagai perusahaan BUMN untuk membangun dengan sistem keyturn, yakni akan dibayarkan setelah gedung selesai. Gedung ini akan dibangun selama 18 bulan dengan anggaran pembangunan Rp1,9 triliun.

"BUMN pasti ada sumber-sumber pembiayaan dari luar dengan bunga yang lebih murah. Nanti setelah selesai baru kita bayar. Itupun tenggang waktu 25 tahun," kata Nurdin.

Direktur Utama Perseroda Sulsel Taufik Fachruddin menyebutkan hadirnya gedung ini juga berkat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur serta Forkopimda Sulsel dengan merubah status Perusda Sulsel menjadi Perseroda.

"Di Perseroda ini, selalu memberikan loncatan-loncatan yang terus terang kami juga keteteran. Tapi insyaallah dengan semangat yang dimiliki tim Perseroda, kita akan mengemban amanah yang diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Bapak Gubernur untuk membangun Twin Tower Provinsi Sulsel," sebutnya.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020