London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir melemah pada perdagangan Kamis (12/11/2020), menghentikan kenaikan selama delapan hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,68 persen atau 43,16 poin, menjadi menetap di 6.338,94 poin. Indeks FTSE 100 bertambah 1,35 persen atau 82,25 poin menjadi 6.382,10 poin pada Rabu (11/11/2020), setelah terangkat 1,79 persen atau 110,56 poin menjadi 6.296,85 poin pada Selasa (10/11/2020), melonjak 4,67 persen atau 276,27 poin menjadi 6.186,29 poin pada Senin (9/11/2020), dan menguat lima hari sebelumnya.

Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 8,56 persen.

Diikuti oleh saham induk perusahaan jasa keuangan dan ban investasi multinasional HSBC Holdings yang kehilangan 3,90 persen, serta jaringan supermarket berbasis di Inggris J Sainsbury turun 3,34 persen.

Sementara itu, Fresnillo, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko, melonjak 3,73 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham kelompok perusahaan perusahaan ekuitas dan modal ventura multinasional Inggris 3i Group dan grup perusahaan jasa penjualan, pemasaran, dan dukungan internasional DCC, keduanya masing-masing meningkat 2,49 persen.
Baca juga: Indeks FTSE 100 melonjak 1,35 persen, saham Inggris naik selama 8 hari
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020