Harapan saya ada 10 negara ASEAN yang berbatasan langsung, kalau bukan negara ASEAN yang memberikan keyakinan, siapa
Batam (ANTARA) - Belasan Warga Negara Asing (WNA) mendaftar bepergian ke Batam melalui program pengaturan koridor perjalanan (Travel Corridor Arrangement/TCA) Indonesia-Singapura di tengah pandemi COVID-19.

"Yang daftar sampai beberapa waktu lalu, sudah belasan orang," kata Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum di Batam, Senin.

Dengan TCA, maka warga yang menyeberang dari dan ke dua negara tidak perlu mengikuti aturan karantina selama 14 hari, seperti yang berlaku selama ini.

Baca juga: TCA Indonesia-Singapura gunakan konsep dua balon

Namun, untuk meyakinkan perjalanan antarnegara itu aman, maka pelaku perjalanan yang berhak harus menjalani tes usap sebanyak dua kali dalam setiap perjalanan, yaitu maksimal selama tiga hari sebelum perjalanan dan saat tiba di negara tujuan.

TCA hanya berlaku bagi pelaku perjalanan bisnis yang penting, perjalanan diplomatik, dan perjalanan kedinasan yang mendesak.

Persyaratan tes usap itu menyebabkan Pemerintah Indonesia harus memiliki laboratorium yang dapat memeriksa sampel tes usap dalam waktu singkat. Menurut Syamsul, laboratorium itu sudah ada.

Baca juga: Kemenkes tunjuk dua laboraturium PCR untuk TCA Indonesia-Singapura

Syamsul mengaku belum sempat melakukan evaluasi pelaksanaan TCA dalam beberapa hari terakhir, sehingga ia belum dapat memastikan dampak ekonomi, termasuk peningkatan investasi selama program itu dijalankan.

Dalam kesempatan itu ia turut berharap TCA untuk negara-negara ASEAN dapat segera terwujud.

"Harapan saya ada 10 negara ASEAN yang berbatasan langsung, kalau bukan negara ASEAN yang memberikan keyakinan, siapa," kata dia.

Baca juga: TCA buka peluang investasi yang tertunda akibat COVID-19

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020