... paling banyak ditemukan berasal dari Riau, Medan, Aceh, kemudian Surabaya, dan Malang...Denpasar (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigadir Jenderal Polisi I Putu Gede Suastawa, mengatakan, peredaran narkotika di wilayah Bali kebanyakan dari Kepulauan Riau.
"Untuk daerah pengirim narkotika paling banyak ditemukan berasal dari Riau, Medan, Aceh, kemudian Surabaya, dan Malang," kata Suastawa saat ditemui di Kantor BNNP Bali, Senin.
Baca juga: Selama Juli, 29 kurir dan pemakai narkoba ditangkap di Bali
Untuk barang bukti narkotika yang paling banyak ditemukan yaitu sabu-sabu, ganja, tembakau gorila, dan ekstasi. Kata dia, saat ini narkotika jenis ekstasi menjadi paling banyak juga disita karena biasanya peredarannya menyasar tempat hiburan malam.
Baca juga: Empat WNA membawa narkoba ditangkap di Bali
Ia mengatakan pengungkapan kasus narkoba di Bali meningkat delapan persen. Dilihat dari jumlah kasus, pada tahun sebelumnya tercatat ada 517 kasus sedangkan pada 2020 ada 618 kasus. Data itu terhitung sejak Januari sampai November 2020.
Baca juga: Narkoba tertentu dilegalkan di Bali? Ini sikap kapolda
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.