Cilacap (ANTARA) - Jumlah pengungsi akibat banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bertambah, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan.

"Berdasarkan hasil pembaruan data yang kami lakukan hari ini (Kamis, 19/11), jumlah pengungsi mencapai 1.323 keluarga yang terdiri atas 3.811 jiwa. Jika dibandingkan hari Rabu (18/11), jumlah tersebut menunjukkan adanya peningkatan karena kemarin tercatat sebanyak 638 keluarga atau 1.518 jiwa yang mengungsi," katanya di Cilacap, Kamis.

Menurut dia, peningkatan jumlah pengungsi itu disebabkan jumlah desa dilanda banjir di Kabupaten Cilacap hingga hari Kamis, bertambah menjadi 46 desa yang tersebar di 15 kecamatan, yakni Kroya, Sidareja, Kawunganten, Kedungreja, Cipari, Nusawungu, Patimuan, Wanareja, Cimanggu, Kampung Laut, Majenang, Gandrungmangu, Bantarsari, Sampang, dan Karangpucung.

Dia mengakui jika banjir di beberapa wilayah Cilacap berangsur surut, namun airnya justru menggenangi desa lain.

Baca juga: Satu orang hilang akibat banjir di Desa Kertajaya Cilacap

Baca juga: Tujuh kecamatan di Cilacap-Jateng dilanda bencana hidrometeorologi


"Jadi, ada desa yang banjirnya mulai surut, namun air dari desa itu justru menggenangi desa lain. Selain itu, luapan sungai juga turut menyebabkan banjir di sejumlah wilayah," katanya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap telah mendistribusikan bantuan termasuk mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi pengungsi.

Selain itu, kata dia, para pengungsi termasuk sukarelawan juga diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi kluster baru dalam penularan COVID-19.

Disinggung mengenai seorang warga yang dilaporkan hilang akibat banjir, dia mengatakan korban atas nama Rohisca Ibrahim (15) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari Rabu (18/11).

"Jadi, banjir yang melanda Desa Kertajaya, Kecamatan Gandrungmangu, menelan dua orang korban jiwa, yakni Darwan (35) dan Rohisca Ibrahim," katanya.

Banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap itu terjadi sejak hari Selasa (17/11) akibat hujan lebat dan luapan sejumlah sungai.*

Baca juga: BMKG imbau warga Cilacap waspadai peningkatan curah hujan

Baca juga: Banjir kembali genangi beberapa desa di Cilacap

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020