Kami menargetkan minggu kedua Desember 2020, realisasi penyaluran KUR bisa selesai 100 persen
Banjarmasin (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Banjarmasin yang meliputi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, optimistis penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp6,29 triliun tercapai.

"Kami menargetkan minggu kedua Desember 2020, realisasi penyaluran KUR bisa selesai 100 persen," kata Pimpinan Wilayah BRI Banjarmasin, Hery Santoso, Kamis.

Dikatakan, KUR sendiri dibagi tiga, KUR Kecil, KUR Mikro dan KUR Super Mikro. Untuk KUR Kecil hingga saat ini realisasinya mencapai Rp724 miliar, KUR Mikro realisasinya sebesar Rp4,3 triliun, sedangkan KUR Super Mikro terealisasi sebesar Rp259 M.

Langkah strategis mewujudkan keyakinan tersebut, di antaranya seluruh tenaga marketing dari segmen lain diperbantukan untuk menggarap KUR Mikro, dan KUR Super Mikro maupun KUR Kecil, dengan harapan selesai sebelum akhir tahun.

"KUR bagi BRI sangat penting untuk mengangkat usaha mikro, karena tulang punggung ekonomi Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga untuk memulihkan ekonomi, kita dorong KUR bisa terserap oleh UMKM," katanya.

Hery yakin, kalau UMKM bangkit, ekonomi Indonesia juga akan bangkit.

Hubungan UMKM dengan BRI bisa diibaratkan seperti air dan ikan, secara emosional hubungannya sangat dekat, BRI bisa beraktivitas dan tumbuh kalau ada UMKM.

Sementara itu, menyikapi kondisi pandemi COVID-19 selama ini, Hery mengaku BRI melakukan akselerasi atau percepatan, semata-mata untuk memulihkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Jika sebelumnya ibarat kecepatan untuk menyalurkan program KUR sekitar 60 km/jam, tetapi saat ini terjadi pandemi COVID-19 kecepatan diakselerasikan menjadi 100 km/jam.

"Kondisi di daerah selalu dikoordinasikan dengan pusat, sehingga kita tetap fokus dan konsen membantu memulihkan ekonomi, khususnya UMKM," tambahnya.

Pimpinan BRI Wilayah Banjarmasin mengakui tidak bisa bekerja sendiri, BRI didukung Kementerian Koperasi dan UKM. Dengan adanya wacana BRI kerja sama dengan Kantor Berita Indonesia Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara merupakan sebuah kemajuan.

"Kami yakin LKBN Antara bisa menjadi mata dan telinga BRI untuk lebih tajam melihat peluang-peluang bisnis yang bisa digarap ke depan," katanya.

Karena satu-satunya perusahaan media milik negara itu memiliki kesamaan dengan BRI, sama-sama memiliki jaringan luas, dan sama-sama mau turun ke bawah, sehingga bisa menyerap semua informasi di lapangan.

"Saya yakin ini akan menjadi sinergi yang baik sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bisa bermanfaat bagi masyaraklat luas, khususnya untuk UMKM," kata Hery Santoso.

Kepala Biro LKBN Antara Kalimantan Selatan Nurul Aulia Badar mengatakan, kerja sama BRI dan Antara salah satunya dilatarbelakangi adanya kesamaan tujuan, yakni ingin membantu pemerintah dalam memulihkan perekonomian Indonesia dampak dari COVID-19.

Melalui pemberitaan dan penyebaran informasi yang positif, diharapkan UMKM di daerah kembali bersemangat untuk melakukan aktivitas usahanya, dan didorong dengan permodalan lewat KUR melalui BRI, pelaku usaha di daerah mampu mengembangkan usahanya, tutur mantan Kepala Biro Antara Kuala Lumpur Malaysia itu.

"Kami sama-sama BUMN bisa mengambil peran masing-masing untuk membantu pemerintah memulihkan ekonomi di wilayah kerja masing-masing," katanya.

Baca juga: BRI ingatkan nasabah agar waspada penipuan undian berhadiah

Baca juga: BRI dorong percepatan pemulihan ekonomi desa

Baca juga: BRI andalkan layanan digital banking "BRImo" di tengah pandemi

 

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020