Jakarta (ANTARA) - Formula 1 memiliki rencana untuk memperbanyak jumlah balapan hingga 24 Grand Prix dalam satu musim dalam waktu dekat ini, dengan mengadopsi rotasi untuk beberapa sirkuit, demikian CEO F1 Chase Carey pada Kamis.

F1 telah mengeluarkan kalender provisional untuk tahun depan dengan rekor 23 balapan, tergantung dengan perkembangan pandemi COVID-19 yang telah memaksa penyelenggara menulis ulang jadwal musim ini dan membatasi balapan hanya Eropa dan Timur Tengah.

Carey akan menyerahkan posisinya ke mantan bos Ferrari Stefano Domenicali pada Januari tahun depan sementara masih tetap menjadi non-executive chairman di olahraga yang hak komersialnya dipegang oleh Liberty Media itu.

"Kami berharap untuk beralih ke kalender dengan 24 balapan dalam beberapa tahun ke depan, dan mungkin merotasi sejumlah balapan sehingga kita bisa mengakomodasi beberapa mitra baru," kata Carey yang bicara kepada para investor seperti dikutip Reuters.

"Tapi mereka akan dibatasi selama kemitraan jangka panjang terus menjadi prioritas kami."

F1 memiliki dua balapan baru tahun ini sebagai dampak pandemi, yaitu di Sirkuit Algarve, Portugal dan Muggello di Italia, selain kembali menggelar balapan di Nurburgring di Jerman, Imola di Italia dan Istanbul Park di Turki untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.

Sirkuit-sirkuit tersebut menjadi pengganti trek lainnya yang batal menggelar balapan tahun ini karena pandemi di kalender dengan total 17 seri.

Kemudian tahun depan Arab Saudi akan menjadi babak baru dengan balapan malam di Jeddah.

F1 belum pernah menggelar lebih dari 21 balapan dalam satu musim dan memperbanyak seri di kalender telah menimbulkan kekhawatiran terkait beban yang akan dipikul oleh staf tim.

Baca juga: Tujuh titel, keberagaman dan masa depan Formula 1 di mata Hamilton
Baca juga: Mercedes dan Hamilton akan bicarakan kontrak dalam hitungan hari
Baca juga: Racing Point ungkap penyebab turunnya performa mobil Stroll di Turki
Baca juga: Perjalanan hidup Hamilton hingga gelar juara dunia ketujuhnya


 

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020