Jakarta (ANTARA) - Putri Papua, Ludia Amaye Maryen, mengatakan pemuda dan mahasiswa Papua mendukung pemerintah pusat dan daerah membangun pulau paling timur Indonesia ini agar lebih baik serta mendorong pemerintahan yang sistematis dan transparan.

Ludia mengatakan dirinya bersyukur melihat pesatnya perkembangan di Papua dari hari ke hari, baik dari segi infrastruktur maupun keamanan, karena peran pemerintah.

"Mahasiswa Papua di Jakarta sangat mendukung pemerintah pusat dan daerah membangun Papua yang lebih baik. Puji tuhan, saat ini sudah ada kemajuan dalam perkembangan di Papua dari infrastruktur dan juga peran pemerintah dalam keamanan," ujar Ludia dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Mahasiswa Papua pada umumnya, menurut Ludia, memiliki kecintaan yang tinggi terhadap negara Indonesia, seperti juga pemuda lainnya.

Baca juga: BUMN targetkan rekrut 1.000 putra-putri Papua dan Papua Barat

Mahasiswa Papua pun kerap mengadakan acara ramah tamah di Jakarta, yang bertujuan memupuk nasionalisme antarmahasiswa Papua di Jakarta.

Seperti pada acara Doa Bersama yang diadakan Mahasiswa Papua dari berbagai Universitas di Jakarta, berlangsung di Anjungan Papua, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (19/11) kemarin.

"Dalam acara tersebut, mahasiswa Papua melantunkan doa bersama untuk Indonesia dan menyanyikan Lagu Kebangsaan dengan penuh semangat, menunjukkan rasa kecintaan mereka yang tinggi terhadap negara Indonesia ini," kata Ludia.

Setelah menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, acara dilanjutkan kembali dengan pembekalan materi pendidikan dan pemerintahan yang dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab.

Seluruh mahasiswa Papua yang hadir sangat antusias menerima pembekalan dari senior-senior mereka, yaitu orang asli Papua yang berhasil memanfaatkan kesempatan saat menjadi mahasiswa dan saat ini sudah sukses di Jakarta.

Ada yang menjadi salah satu presenter, ada juga yang sukses menjabat di pemerintahan daerah di Jakarta.

Ludia merupakan salah satu putri asli Papua yang merantau di Jakarta, dan menjadi seorang aktris dan presenter dari sebuah stasiun TV di Indonesia ini bertekad untuk menginspirasi mahasiswa Papua di masa mendatang.

Baca juga: 61 putra-putri Papua terima beasiswa pendidikan Kemenag

Mantan Miss Papua 2018 dan Miss Indonesia Persahabatan 2018 itu mengatakan Papua membutuhkan SDM milenial yang kreatif dan inovatif untuk membangun Papua dengan keterampilan di mana saja dan kapan saja.

“Kita di sini diberikan Golden Ticket untuk mengejar impian kita, mengejar untuk menggali lagi ilmu pengetahuan dan eksplor di tanah rantau. Jadi jangan pernah kita sia-siakan kesempatan itu,” ujar Ludia dalam acara “Doa Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Papua untuk Kebersamaan dalam Memupuk Persatuan dan Kesatuan Generasi Muda Papua yang Cinta Damai, Aman dan Sejahtera” tersebut.

"Mar tong bangun kemajuan pendidikan dengan versi kita masing-masing," kata Ludia pula.

Acara tersebut diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Sebelum memasuki tempat acara, peserta diwajibkan melakukan pengecekan suhu, mencuci tangan, dan menggunakan masker kesehatan yang dibagikan oleh panitia. Selain itu juga di akhir acara diadakan rapid test untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19 setelah kembali dari acara.

Acara Doa Bersama yang diselenggarakan masih dalam nuansa Hari Pahlawan tersebut dipimpin oleh Pastur Ryan Marlon, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh salah satu mahasiswa putri Papua. Di akhir kegiatan, sejumlah mahasiswa Papua mengambil Bendera Merah Putih yang sudah kusam dengan menggantikan yang baru.

Baca juga: Erick Thohir minta putra-putri Papua berani bersaing

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020