Ankara (ANTARA) - Otoritas Hong Kong pada Jumat (20/11) mengumumkan penutupan sekolah dasar selama dua pekan akibat lonjakan COVID-19, seperti dilaporkan media setempat.

Penutupan tersebut mulai berlaku pekan depan.

Menteri Kesehatan Sophia Chan mengatakan pembelajaran tatap muka sekolah dasar untuk kelas 1-3 akan dihentikan sementara selama dua pekan, menurut layanan Radio Television Hong Kong (RTHK).

Pekan lalu, pemerintah setempat juga memerintahkan penutupan sekolah taman kanak-kanak untuk selama dua pekan akibat meluasnya infeksi saluran pernapasan bagian atas.

"Mengkhawatirkan bahwa berbagai langkah pengendalian virus yang diterapkan tidak mencegah wabah tersebut, dan ini bukan pertanda baik untuk gelombang baru infeksi COVID-19," bunyi laporan itu, yang mengutip Chan.

"Karena jalur transmisi infeksi saluran pernapasan atas dan COVID-19 sama, maka apabila COVID-19 menyebar di sekolah, risiko yang ditimbulkan terhadap masyarakat sangat tinggi," lanjutnya.

Menteri kesehatan memperingatkan bahwa situasi di Hong Kong memburuk dengan cepat. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan menghindari pertemuan yang tidak perlu.

Menurut Chan, otoritas nantinya akan mengevaluasi situasi tersebut guna melihat apakah masa penutupan SD perlu diperpanjang.

Pada Jumat, Hong Kong melaporkan 26 kasus tambahan COVID-19, sehingga secara kumulatif berjumlah 5.491 kasus.

Menurut otoritas kesehatan, saat ini tercatat 108 korban meninggal akibat COVID-19 dan 5.233 pasien sembuh.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Pemimpin Hong Kong bahas virus corona, bantuan ekonomi dengan Beijing

Baca juga: Mulai November, dari China ke Hong Kong tak wajib karantina

Baca juga: Hong Kong dan Singapura umumkan rencana pengaturan koridor perjalanan


 

Warga Hong Kong terbangkan paralayang untuk rayakan Hari Nasional China

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020