salah satunya tahapan 'screening'  untuk memastikan santri tersebut benar-benar bebas dari virus COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, di Jakarta Selatan menargetkan pelaksanaan  belajar mengajar secara tatap muka pada tanggal 9 Januari 2021.

"Inshaa Allah kita akan mendatangkan santri tanggal 9 Januari 2021," kata Ketua Umum Yayasan Darunnajah, Jakarta, Hadiyanto Arief, di Jakarta, Jumat.

Hadiyanto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait rencana dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Baca juga: Wagub minta Ponpes Darunnajah sosialisasikan prokes kepada santri

Koordinasi ini untuk memastikan bahwa protokol kesehatan yang diterapkan di pesantren modern tersebut telah sesuai dengan aturan dan kebijakan pemerintah.

"Salah satu kewajiban pesantren sebagai warga, yaitu berkoordinasi dengan pemerintah agar tidak ada kesalahan di pondok-pondok kami yang sudah mendatangkan santri selain yang di Jakarta," katanya.

Baca juga: Ponpes Darunnajah gelar MHQ tingkat ASEAN

Ponpes Darunnajah memiliki 13 cabang di seluruh Indonesia, selain di Jakarta, 

Menurut Hadiyanto, kebijaan ini diambil setelah selama sembilan bulan lamanya Ponpes Darunnajah memberlakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) kepada santri dan murid-muridnya.

"Darunnajah termasuk yang paling pertama memulangkan santri karena berada di zona merah, mengingat santri-santri kita berasal dari luar daerah, jadi kita merasa lebih aman di rumah," ujarnya.

Baca juga: Wapres hadiri syukuran 54 tahun Darunnajah

Namun, setelah PJJ dilaksanakan, dari hasil evaluasi yang ada jika pendidikan di rumah terlalu lama dilakukan akan mengganggu pendidikan karakter atau akhlak dari para santri.

Menurut dia, para santri tidak hanya mendapat transfer ilmu saja tetapi juga mendapatkan pendidikan, pendidikan aklak yang tidak bisa dilakukan dalam pola daring.

"Ponpes ini kaitannya dengan pendidikan akhlak yang memang tidak bisa dijalankan dalam bentuk daring," kata Hadiyanto.

Hadiyanto menambahkan, ada persyaratan wajib yang harus dipatuhi oleh para santri yang ingin mengikuti pendidikan tatap muka, salah satunya tahapan 'screening'  untuk memastikan santri tersebut benar-benar bebas dari virus COVID-19.

Para santri sudah harus menjalani tes COVID-19 dari kampung halamannya, dan surat keterangannya dibawa saat tiba di Ponpes.

"Yang pasti dari 2.500 santri kita, sekitar 60-70 persen santri sudah bersedia untuk kembali sekolah tatap muka," kata Hadiyanto.

Kesiapan Ponpes Darunnajah, memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka ditinjau langsung oleh Wakil Gubernu DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Orang nomor dua di DKI Jakarta tersebut berpesan kepada pengurus Ponpes untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan 3M dengan ketat kepada para santri dan warga pesantren agar pandemi COVID-19 dapat ditekan.

Riza juga menambahkan, Pemprov DKI belum mengeluarkan kebijakan belajar tatap muka, karena masih dalam kajian untuk rencana pembukaan pada awal 2021.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020