Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana untuk meningkatkan literasi digital masyarakat mengenai layanan telemedisin, seiring dengan berkembangnya penggunaan aplikasi tersebut.

"Untuk mendorong optimasi aplikasi digital serta ekosistem telemedisin, Kominfo terus melakukan upaya literasi digital, literasi penggunaan aplikasi telemedisin melalui inisiasi literasi digital di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, saat konferensi video peluncuran aplikasi SiapDok, yang ditayangkan secara langsung di akun YouTube RSCM Jakarta, Sabtu siang.

Menurut Johnny, aplikasi telemedisin yang ada saat ini merupakan contoh konkret implementasi kecerdasan buatan, yang semakin banyak digunakan untuk mengembangkan berbagai layanan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Johnny juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk menyediakan akses internet untuk fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia, untuk mendukung perluasan dan peningkatan kualitas telekomunikasi dalam bidang kesehatan.

Baca juga: TikTok dan Telkomsel kolaborasi tingkatkan literasi digital

Baca juga: Perlunya pendampingan literasi digital untuk usaha ultra mikro


Peningkatan kualitas telekomunikasi di bidang kesehatan bertujuan untuk menangani COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Indonesia memiliki total 13.011 fasilitas layanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas pada 2019 lalu. Dari jumlah total tersebut, Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menemukan ada 3.126 fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkan optimalisasi layanan internet.

Data Kominfo, sepanjang 2019, BAKTI menyediakan akses internet di 226 titik fasilitas layanan kesehatan, sementara tahun ini, akan menjangkau 2.192 titik. 708 titik lainnya akan diselesaikan pada kuartal pertama 2021.

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM meluncurkan aplikasi telemedisin SiapDok untuk membantu masyarakat berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh selama pandemi virus corona.

"SiapDok menjembatani puskesmas dan rumah sakit umum daerah yang tersambung dengan internet BAKTI," kata Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, saat peluncuran aplikasi SiapDok.

SiapDok akan melayani pendaftaran pasien secara online, melihat jadwal praktik dokter hingga pembayaran. Masyarakat akan berkonsultasi dengan dokter dari RSCM melalui konferensi video.

Selain dokter dari RSCM, masyarakat juga bisa berkonsultasi dengan dokter dari rumah sakit lain yang bermitra dengan RSCM.

Selain SiapDok, RSCM juga memperkenalkan aplikasi Pradini untuk memantau perkembangan bayi yang terlahir prematur.

Baca juga: Kominfo akan tingkatkan literasi digital di daerah 3T

Baca juga: Kominfo paling diharapkan cegah penyebaran hoaks

Baca juga: Indeks literasi digital Indonesia sedang, padahal hobi main medsos

 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020