diharapkan tidak terjadi penyebaran virus corona baru di sekolah
Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua menyatakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sudah dilaksanakan kembali di daerah itu di tengah pandemi, namun kehadiran siswa secara bergiliran guna mencegah penularan virus corona jenis baru itu.
 
"Hal itu dilakukan merujuk protokol kesehatan, yakni jaga jarak sehingga pelajar yang belajar di kelas digilir mengingat satu kelas terkadang berisi lebih dari 30 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire Yulianus Pasang yang dihubungi ANTARA dari Jayapura, Senin.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) di  daerah itu sudah kembali normal walaupun dilakukan secara bergiliran dengan kehadiran para pelajar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah.
 
Dia mengatakan KBM di daerah itu sempat terhenti akibat melonjaknya jumlah warga yang positif COVID-19, namun setelah tidak ada lagi yang dirawat di RSUD Nabire maka KBM diselenggarakan kembali secara tatap muka.
 
Protokol kesehatan, kata dia, tetap diterapkan, yakni selain membagi jadwal masuk pelajar ke sekolah juga disiapkan tempat untuk mencuci tangan, sedangkan pelajar menggunakan masker.
 
Apalagi, kata dia, saat ini para pelajar sedang menghadapi ujian semester ganjil sehingga kegiatan dilaksanakan di sekolah masing-masing sesuai jadwal yang sudah disusun terlebih dahulu oleh kepala sekolah dan guru-guru.
 
"KBM di Nabire tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga diharapkan tidak terjadi penyebaran virus corona baru di sekolah," kata dia.
 
Data Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua hingga Minggu (22/11) secara komulatif di Kabupaten Nabire tercatat 370 orang positif, di mana 290 orang dinyatakan sembuh, 69 orang dirawat, dan 11 orang meninggal.

Baca juga: Pemprov Papua sebut tak ada klaster baru dari mulainya KBM tatap muka
Baca juga: Disdik Papua segera evaluasi kegiatan belajar mengajar selama COVID-19
Baca juga: Bangga Papua untuk mewujudkan generasi emas

Pewarta: Evarukdijati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020