Beijing (ANTARA) - Saham-saham China ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, ketika saham kendaraan listrik jatuh di tengah berita penyelidikan pemerintah ke sektor tersebut.

Penurunan tersebut memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut dan membukukan penurunan intraday terbesar dalam hampir sebulan.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai jatuh 1,19 persen menjadi ditutup pada 3.362,33 poin, kemerosotan paling tajam dalam sehari sejak 30 Oktober. Sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir anjlok 1,77 persen menjadi menetap di 13.656,10 poin. Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks tersebut meningkat menjadi 863,4 miliar yuan (sekitar 131,2 miliar dolar AS) dari 830,3 miliar yuan (sekitar 126,17 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Jumlah saham turun lebih banyak daripada yang naik, sebanyak 1.226 saham berbanding 255 saham di bursa Shanghai dan 1.821 saham berbanding 474 saham di bursa Shenzhen

Saham di sektor yang terkait dengan manufaktur kendaraan listrik, pembuatan minuman keras, logam nonbesi dan emas memimpin kerugian.

Melawan tren penurunan, harga saham perusahaan yang berhubungan dengan mobil dan komunikasi memimpin kenaikan, dengan harga saham penyedia teknologi Zhejiang Supcon Technology Co, Ltd melonjak pada batas harian 10 persen menjadi 120,7 yuan per saham. Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, anjlok 2,22 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.615,53 poin.

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, terkerek transisi kepresidenan Biden
Baca juga: Saham China ditutup melemah, hentikan kenaikan tiga hari beruntun
Baca juga: Saham China dibuka bervariasi setelah raih untung tiga hari beruntun


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020