Jakarta (ANTARA) - Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho menilai belanja besar-besaran Chelsea menjelang musim 2020-2021 membuat manajer Frank Lampard dalam tekanan untuk meraih gelar Liga Premier.

Chelsea menghabiskan lebih dari 200 juta pound ($ 266,08 juta) untuk mendatangkan antara lain Edouard Mendy, Timo Werner dan Kai Havertz. Mereka langsung ikut bekerja keras di tahun kedua Lampard memimpin.

Mourinho yang bersama Spurs akan menghadapi Chelsea di Liga Premier, Minggu, mengaku dia juga pernah mengalami tekanan serupa saat melatih tim peraih gelar seperti Chelsea, Real Madrid dan Inter Milan.

"Ketika Anda menjadi favorit, Anda tahu mengapa," kata Mourinho kepada wartawan seperti dikutip Reuters. "Anda harus menerima itu dan Anda harus menghadapi tekanan dan tanggung jawab seperti itu."

"Saya berada di klub yang katakanlah, juara di pasar karena investasi mereka yang kuat. Saya harus menghadapi tekanan itu. Jadi sekarang bukan saya yang harus menghadapi tekanan itu, itu untuk orang lain."

Lampard yang memenangi dua gelar Liga Premier dan satu Piala FA ketika dia bermain untuk Chelsea di bawah Mourinho antara 2004-2007, mengesampingkan pendapat tentang keretakan antara dirinya dan mantan pelatihnya itu.

Baca juga: Lampard tidak hanyut dengan penampilan Chelsea di Liga Premier
Baca juga: Lampard puji penampilan Timo Werner saat Chelsea kalahkan Newcastle


"Kami selalu memiliki hubungan yang baik, " kata Lampard.

"Ketika kami menjadi manajer klub besar yang menjadi rival, itu memang mengubah hubungan. Tidak dengan cara yang buruk - saya tidak punya masalah dengannya."

Baca juga: Hasselbaink jagokan Tottenham juara ketimbang bekas klubnya Chelsea
Baca juga: Gol lawan Rennes bukti peran penting Giroud di Chelsea, kata Lampard

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020