Kebutuhan buah nanas madu di Bali cukup tinggi, terlebih kondisi tanahnya mendukung untuk menanam buah tersebu
Denpasar (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Denpasar, Provinsi Bali mengembangkan buah nanas madu asal Kabupaten Subang, Jawa Barat  karena cocok dikembangkan di Denpasar dan kebutuhan buah tersebut cukup tinggi di Bali.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir I Gede Ambara Putera saat di konfirmasi, Minggu, di Denpasar mengatakan kebutuhan buah nanas madu di Bali cukup tinggi, terlebih kondisi tanahnya mendukung untuk menanam buah tersebut. Bahkan dalam sekali panen, tingkat produksi mencapai mencapai 31,6 ton per hektare.

“Dengan bobot per buah mencapai rata rata 2,5 kg, bahkan kualitas yang dihasilkan petani nanas madu subang di Subak Sembung memenuhi kriteria pasar swalayan (supermarket)," katanya.

Menurut Ambara, percontohan nanas madu subang ini untuk memberikan gambaran kepada para petani untuk berani melakukan diversifikasi komoditas dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Namun, kata dia,  tentunya kelemahannya adalah karena masa panen nanas madu yang terlalu panjang mencapai satu tahun lebih sehingga dalam penanamannya diperlukan model penanaman tumpang sari dengan tanaman sayuran.

"Para petani sambil menunggu panen nanas bisa mendapat hasil yang lainnya dari menanam sayuran yang umur panennya lebih pendek," katanya

Ia mengatakan nanas madu Subang yang ditanam di Subak Sembung seluas 10 are dengan lokasi di dua tempat, yaitu Munduk Palak dan Umapuan dengan bibit yang digunakan berasal dari tunas nanas.

Pemupukan tidak dilakukan dengan menabur melainkan pupuk NPK tablet dengan cara di tanam di samping tanaman sehingga pemupukannya menjadi lebih efektif dan efisen sebanyak tiga kali pemupukan.

"Di samping pupuk tablet juga diberikan pupuk cair yang diberikan setiap tiga bulan sekali agar tanamam nanas dapat tumbuh dengan optimal. Rasa buah nenas yang dihasilkan manis dengan banyak air," katanya.

Ia mengharapkan ke depannya nanas madu Subang dapat berkembang di Subak Sembung sebagai salah satu daya tarik agrowisata. Sambil berolahraga pengunjung dapat membeli buah nanas. Selain itu, kehadiran komoditas nanas madu subang juga diharapkan dapat menjadi pilihan bagi petani. Serta diharapkan mampu mendukung produktifitas petani lantaran pasar yang kian diminati.

“Harapan kami Komoditas nanas madu subang dapat menjadi pilihan bagi petani dalam bercocok tanam dan menjadi komoditas dengan permintaan yang cukup baik untuk mendukung produktifitas petani, dan secara jangka panjang dapat menjadi agrowisita dan obyek penelitian pertanian perkotaan," demikian  I Gede Ambara Putera.

Baca juga: BRG berdayakan petani lahan gambut budidaya nanas

Baca juga: Ketua DPD ungkap harapan pengembangan Nanas Subang di Lampung

Baca juga: Nanas Bokondini Tolikara disiapkan jadi minuman kemasan PON XX

Baca juga: Nanas dinilai bisa tangkal Corona, petani nanas Siak dulang pesanan

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020