Jakarta (ANTARA) - Orang dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau AIDS (acquired immune deficiency syndrome) yang merupakan kondisi tahapan akhir infeksi HIV, bisa mengalami dua atau lebih kondisi masalah kesehatan di waktu yang sama, sehingga perlu asupan nutrisi dari makanan yang memadai dan tepat, agar tak berujung kekurangan gizi dan memburuk kualitas hidupnya.

Berikut masalah kesehatan yang bisa dialami mereka dengan HIV/AIDS dan penanganannya seperti dikutip dari paparan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa:

Diare
Kebanyakan orang yang terkena HIV/AIDS bisa buang air besar (BAB) dengan feses yang cair lebih dari tiga kali sehari atau disebut diare.

Mereka yang terkena diare berisiko kehilangan air dan mineral dalam tubuh dan ini bisa semakin besar jika disertai muntah. Dalam kasus yang lebih parah, diare bisa menyebabkan dehidrasi, tubuh sulit menyerap makanan, berat badan turun dan malnutrisi yang berujung tubuh melemah dan muncul penyakit lainnya.

Diare bisa disebabkan oleh banyak hal antara lain gejala penyakit atau efek samping obat-obatan dan makanan yang tak terjaga kebersihannya.

Sebagian orang berpendapat penderita diare harus berhenti makan dan minum serta minum obat. Padahal ini bisa membuat
masalah yang lebih serius.

Menurut WHO, diare adalah cara tubuh mengeluarkan bahan beracun dari usus. Meskipun sebagian besar diare akan berhenti setelah beberapa hari, tindakan terbaik adalah
minum banyak cairan, lanjutkan makan dan obati penyebab yang mendasari, jika diketahui, sampai diare berhenti.

Kebanyakan diare bisa dapat diobati di rumah. Tetapi jika kondisi ini terus berlangsung selama lebih dari tiga hari, ditambah ada demam, darah di tinja, atau jika kondisi penderita menjadi sangat lemah segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Secara umum, pengobatan diare yakni meminum air delapan gelas per hari, konsumsi makanan dan minuman yang mudah dicerna akan membantu untuk rehidrasi tubuh.

Makanan seperti sup, jus buah yang diencerkan dengan air atau larutan rehidrasi oral, makanan lembut, sayur dan buah lunak, khususnya pisang, mangga, pepaya, semangka, labu, labu, kentang dan wortel ditambah makanan olahan (serat larut) seperti nasi putih, tepung jagung dan kentang disarankan.

Baca juga: Kemenkes: HIV/AIDS tidak boleh luput dari perhatian semasa pandemi

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, cukupi nutrisi agar HIV tak berkembang jadi AIDS

Baca juga: Kemenkes catat temuan kasus baru HIV di masa pandemi menurun

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020