Kupang (ANTARA) - Lembata Dompet Dhuafa (DD) menggandeng Disaster Management Center (DMC) memberikan bantuan pelayanan medis secara gratis bagi warga terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

“Layanan medis gratis yang kami berikan ini berupa pemeriksaan kesehatan dan pelayanan obat secara gratis,” kata Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa NTT, Sriyati, ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.

Ia mengatakan, untuk kegiatan pelayanan medis ini, Dompet Dhuafa bersama DMC telah mendirikan pos medis dan pos hangat untuk penyaluran makanan dan minuman di lapangan Kantor Bupati Lembata yang lama di Kecamatan Nubatukan.

Baca juga: SAR Kupang kirim bantuan personel dan peralatan ke Ili Lewotolok

Melalui pos ini, lanjut dia, tim medis dikerahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan termasuk tiga dokter yang memberikan promosi kesehatan secara gratis.

“Para ibu, anak-anak, dan balita menjadi sasaran pelayanan medis maupun promosi kesehatan ini,” katanya.

Selain pelayanan kesehatan, pihaknya juga memberikan bantuan minuman dan makanan ringan serta masker bagi warga terdampak erupsi yang masih di tempat pengungsian.

Baca juga: BNPB: Gunung Api IIi Lewotolok kembali erupsi

Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok mengambil makanan di pos hangat yang dibentuk Dompet Dhuafa bersama Disaster Management Center (DMC) di lapangan Kantor Bupati Lembata yang lama di Kecamatan Nubatukan pada Selasa (1/12/2020). (ANTARA/HO-Dompet Dhuafa NTT)
Sriyati menambahkan, saat ini tim masih terus melakukan pendataan warga titik pengungsian lainnya untuk mendapatkan pelayanan medis dan bantuan lainnya.

“Kami masih mengupayakan koordinasi untuk pos medis di tiga titik lain, pembuatan pos hangat di dua titik, serta menyediakan sarana cuci tangan hingga pemasangan tandon air,” katanya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, pada Jumat, pukul 05:57 WITA.

"Telah terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada 27 November 2020 pukul 05:57 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 1.923 meter di atas permukaan laut)," kata Kasubbid Mitigasi Gunung api Wilayah Timur ESDM, Devy Kamil Syahbana, Jumat.

Baca juga: BNPB kembangkan aplikasi cek posisi untuk Gunung Ili lewotolok

Pada Senin (30/11) gunung itu kembali erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah itu akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok yang mengakibatkan ribuan warga mengungsi ke Kota Lewoleba ibu kota kabupaten.

"Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana," kata Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur.

Baca juga: PMI kirim personel dan bantuan ke wilayah terdampak erupsi Gunung Ili

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020