Batam (ANTARA) - Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar mengusulkan Kelana Jaya Putra sebagai nama jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan.

"Saya usulkan gelar bangsawan yang memindahkan pusat kerajaan Riau Lingga Johor Pahang, namanya Kelana Jaya Putra," kata Pjs Gubernur Bahtiar usai mencanangkan titik koordinat tiang pancang jembatan di Kota Batam, Selasa.

Baca juga: Jembatan Batam-Bintan didorong jadi program prioritas nasional

Itu merupakan usulan dari Pjs Gubernur Bahtiar untuk mengenang panglima perang yang juga dipertuan muda pertama Riau itu.

"Ini usulan, yang menetapkan pimpinan. Kalau enggak setuju enggak apa-apa," kata Bahtia yang juga Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Tentu saja, lanjutnya, saat menentukan nama jembatan nanti akan melibatkan Lembaga Adat Melayu setempat.

"Di pikiran saya, beliau (Kelana Jaya Putra) pernah mengendalikan daerah ini, jadi wajar," kata dia.

Bahtiar menceriterakan bahwa ia telah berkeliling provinsi kepulauan itu dan mendapatkan gedung, bandara dan bangunan strategis lainnya yang diberi nama tokoh Kepri, seperti Raja Ali Haji dan Raja Haji Fisabilillah.

Namun, belum ada bangunan dengan nama Kelana Jaya Putra. Padahal, beliau adalah yang dipertuan muda pertama.

Sementara itu, tahapan awal pembangunan jembatan rencananya dimulai pada 2021 dan diharapkan selesai pada 2023.

Baca juga: Investor luar negeri sudah lama tertarik bangun jembatan Batam-Bintan

Baca juga: Pemprov Kepri siapkan pembebasan lahan jembatan Batam-Bintan

Baca juga: Jembatan Batam-Bintan jadi yang tertinggi di Indonesia


Untuk sementara, jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tanjungsauh, Pulau Buau dan Pulau Bintan itu rencananya dibangun menggunakan APBN, meski tidak menutup kemungkinan melibatkan penanam modal.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020