Kita masih menghadapi pandami COVID-19, namun kami tetap optimistis
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mentargetkan ekonomi di wilayah ini tumbuh positif di atas tiga persen pada 2021 dengan asumsi masuknya investasi infrastruktur jalur kereta api bandara dari Stasiun Kedundang sampai Bandara Internasional Yogyakarta dan pembangunan empat hotel kelas bintang lima di wilayah ini.

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Rabu, mengakui kesulitan menetapkan target pertumbuhan ekonomi dengan melihat kondisi ketidakpastian global, karena adanya pandemi COVID-19.

"Kita masih menghadapi pandami COVID-19, namun kami tetap optimistis, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo mengarah positif karena banyak investasi infrastruktur dari pemerintah pusat di Kulon Progo, dan juga adanya pembangunan beberapa hotel," kata Sutedjo.

Ia mengakui berdasarkan analisis internal dan data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di DIY yang masih positif hanya di Kulon Progo. Hal ini tidak terlepas dari adanya proyek strategis yang sedang berlangsung di Kulon Progo, dari Bandara Internasional Yogyakarta, dan proyek lainnya.

Saat ini, ada proyek strategis nasional yang sedang dibangun di Kulon Progo, yakni jalur kereta api dari Stasiun Kedundang sampai Bandara Internasional Yogyakarta yang berlangsung dari 2020 sampai 2021. Kemudian pembangunan jalan tol Cilacap (Jawa Tengah) - Bandara Internasional Yogyakarta (Kulon Progo) - Yogyakarta - Solo (Jawa Tengah) yang dimulai pada 2021. Kemudian pembangunan tempat istirahat Samudra Raksa di Kalibawang hampir selesai dikerjakan pada 2020 ini.

Kemudian, investasi swasta ada pembangunan empat hotel bintang yang akan dibangun mulai 2021. Sehingga diharapkan menyerap tenaga kerja dan memanfaatkan material yang di Kulon Progo, sehingga dapat menggerakan ekonomi masyarakat di Kulon Progo.

"Berdasarkan indikasi dan masuknya investasi pemerintah dan swasta, maka kami optimistis pada 2021 pertumbuhan ekonomi akan mengarah positif," katanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Kulon Progo Agung Kurniawan mengatakan realisasi investasi di Kulon Progo sebanyak 38 izin usaha, dengan rincian delapan dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan sisanya 30 adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Kemudian, total nilai realisasi investasi khusus triwulan III tahun 2020 ini adalah Rp571,33 miliar dengan rincian tambahan realisasi investasi triwulan III untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp570,95 miliar, dan Penanaman Modal Asing pada triwulan III ini ada tambahan senilai Rp372,04 miliar.

"Untuk nilai total realisasi investasi tahun 2020 sampai dengan triwulan III sebesar Rp1,88 triliun," katanya.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo targetkan pertumbuhan ekonomi di atas tiga persen
Baca juga: Pemkab Kulon Progo percepat lelang proyek infrastruktur awal Januari

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020