Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah seiring perkembangan paket stimulus di Amerika Serikat.

Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.135 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.125 per dolar AS.

"Sentimen stimulus fiskal AS telah menekan dolar AS kemarin, tapi hari ini kemungkinan pasar akan memperhatikan proses persetujuan stimulus tersebut yang mendapatkan pertentangan dari pihak Demokrat di parlemen," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.


Baca juga: Rupiah Kamis pagi stagnan di posisi Rp14.125 per dolar


Menurut Ariston, penolakan tersebut bisa menahan pelemahan dolar AS hari ini terhadap nilai tukar lainnya.

"Penguatan rupiah pun bisa tertahan hari ini," ujarnya.

Partai Republik dan Demokrat di Kongres tetap tidak dapat mencapai kesepakatan tentang bantuan baru untuk ekonomi AS yang dilanda pandemi, meskipun beberapa investor mengatakan berita ekonomi yang buruk dapat memacu para pembuat kebijakan bekerja lebih keras guna mencapai kesepakatan.


Baca juga: Rupiah ditutup menguat, ditopang membaiknya data ekonomi global

Pemimpin Mayoritas DPR AS Steny Hoyer juga mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai "dalam beberapa hari mendatang."

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Rabu (2/12) lalu, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.125 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.


Baca juga: Rupiah berpeluang menguat didorong potensi stimulus fiskal AS

Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 10 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020