Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengetatkan protokol kesehatan COVID-19, salah satunya dengan cara menutup Jalan Dipatiukur, Kota Bandung yang dinilai masih banyak kerumunan masyarakat pada saat malam hari.
 
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pihaknya sejauh ini masih mengoordinasikan hal tersebut bersama dengan Dinas Perhubungan serta Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung.
 
"Akan dilaksanakan penutupan jalan yang menimbulkan potensi keramaian, terkait dengan jalan mana saja yang akan ditutup, masih dikoordinasikan dengan kepolisian, salah satunya adalah Jalan Dipatiukur," kata Oded di Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
 
Di kawasan itu memang kerap dipadati oleh pengunjung yang menikmati jajanan para pedagang kaki lima (PKL), tepatnya di sekitar depan Universitas Padjajaran (Unpad).

Baca juga: Kota Bandung terapkan PSBB proporsional setelah dinyatakan zona merah

Baca juga: Sekda sebut lonjakan COVID-19 di Kota Bandung akibat libur panjang
 
Selain itu, arus lalu lintas kendaraan di kawasan itu juga kerap mengalami kepadatan. Terkadang kendaraan bisa mengantre hingga Jalan Penata Yudha.
 
Dengan adanya penutupan jalan itu, menurutnya tidak berarti para PKL yang berjualan di sana bakal dilakukan pembubaran. Namun, penutupan jalan itu diharapkan bisa meminimalisir adanya kerumunan.
 
"Tadi yang dibahas soal penutupan, ya, mudah-mudahan kalau ditutup jalannya, pengunjungnya bakal berkurang, akan begitu," kata Oded.
 
Dia pun berharap masyarakat dapat mengerti bahwa penutupan itu merupakan langkah yang diambil Pemkot Bandung mengingat Kota Kembang itu masuk ke dalam zona merah.
 
Bahkan, kata dia, sejak bulan Oktober 2020 kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung terus melonjak hingga saat ini. Sehingga tempat isolasi di rumah sakit pun nyaris penuh.
 
"Saya yakin mudah-mudahan warga bandung tidak akan ngeyel, karena kemarin kondisinya tidak merah, tidak oranye, ya, kita berikan kepada mereka kebijakan yang lebih," katanya.*
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020