Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyatakan terkesan dengan pelayanan pemerintah Republik Rakyat China (RRC) terhadap lanjut usia (lansia), sehingga bisa dijadikan rujukan.

"Perhatian RRC terhadap lanjut usia sangat besar," katanya seperti disampaikan staf ahli Bidang Hubungan Media dan Tata Kelola Pemerintahan Mensos Drs Sapto Waluyo MSc melalui pesan singkat kepada ANTARA dari Beijing, Kamis.

Saat mengunjungi Panti Lansia Distrik Sijiqing, Beijing, Mensos mengatakan perhatian pemerintah RRC tidak hanya masalah kesehatan, tapi kebahagiaan dan kemampuannya terus dijaga.

"APBN besar membuat pemerintah leluasa menyantuni rakyat, meski jumlah lansia di RRC hanya empat persen dari penduduk, sedangkan di Indonesia sudah tujuh persen atau kurang sedikit dari Jepang yang memiliki delapan persen lansia," katanya.

Mensos menegaskan bahwa masalah lansia merupakan salah satu prioritas dalam Inpres 3/2010 bersama anak terlantar dan penyandang cacat.

Sementara itu, Direktur Panti Lansia Distrik Sijiqing, Beijing, Liu Zhongli, menjelaskan pihaknya melayani lansia dari berbagai jenjang usia di atas usia 60 tahun.

"Kami layani 480 lansia usia 62 tahun sampai 108 tahun. Staf kami sebanyak 120 orang. Mereka dapat layanan makanan dan medis dengan paket senilai 900-2.400 yuan," kata Liu Zhongli yang mendapat penghargaan nasional bintang empat ("excellent") dari pemerintah RRC.

Ia menambahkan di Beijing yang berpenduduk 17 juta ada sebanyak 336 panti lansia dengan kapasitas 100-400 orang. "Kami rawat sesuai keinginan keluarga atau sampai meninggal dunia jika tidak ada keluarga," katanya.

Mensos Salim Segaf Al Jufri berkunjung ke RRC guna merintis kerja sama dengan Kementerian Sosial di negara sahabat itu dan tiba di negeri Tirai Bambu itu sejak Senin (17/5) malam.

Kunjungan Mensos ke RRC itu akan berlangsung hingga Jumat (21/5).
(A035/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010