Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih mengatakan pelaku penyerangan di pedalaman Kabupaten Puncak, Papua, yang mengakibatkan satu orang tewas mengenakan pakaian hitam-hitam.

Hal ini disampaikannya mengutip pernyataan Manus Murib, korban yang selamat dalam penyerangan tersebut. Keterangan Manus Murib, pelajar SMK Gome tersebut disampaikan ke penyidik saat pembuatan BAP. Keterangan tersebut juga disampaikan Manus saat berada di Puskesmas Ilaga.
 
"Pelaku penyerangan menggenakan pakaian dan rompi hitam, " kata AKBP Saragih kepada Antara, Kamis.
Diakui, walaupun sudah ada keterangan dari pelajar SMK Gome namun pihaknya belum menemukan titik terang siapa pelaku penyerangan.
 
"Penyidik kesulitan mengungkap kasus tersebut karena terbatasnya petunjuk, " aku Saragih yang dihubungi dari Jayapura.
 
Diakui, kesulitan itu juga dialami dalam penyidikan terhadap tiga orang yang dilaporkan meninggal di hari yang sama.
 
Memang ada laporan tentang tiga orang warga yang sebelumnya diduga diserang OTK dan jenazahnya sudah dimakamkan di hari yang sama dengan insiden yang dialami Manus Murib beserta Atanius Murib yang dilaporkan meninggal.
 
Hingga kini warga belum mau memberikan keterangannya ke penyidik, ungkap AKBP Saragih seraya menambahkan Manus Murib sudah keluar dari RSUD Timika.
 
Manus Murib dalam keterangannya menyatakan rekannya Atanius Murib, pelajar SMAN I Ilaga diserang OTK saat dalam perjalanan menuju Agandume, Jumat (20/11).
 
Manus berhasil melarikan diri setelah sebelumnya berpura-pura mati, ungkap AKBP Saragih.
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020