Jakarta (ANTARA) - Nutella membuka 10 pop-up cafe dengan masa berlaku yang terbatas di sekitar Jakarta via aplikasi GoFood.

Bekerja sama dengan chef dan pencipta rasa lokal, Nutella menawarkan lima menu sarapan pagi yang tersedia dalam menu eksklusif hasil kolaborasi dengan chef Ray Janson yang telah aktif di kancah kuliner Jakarta selama 12 tahun.

“Selama setahun terakhir, saya melihat semakin banyak orang semakin tertarik akan hidangan tradisional, karena itu saya ingin bekerja sama dengan Nutella untuk menciptakan menu fusion, gabungan antara hidangan lokal dan western yang sedang trending dan dibuat semakin lezat dengan spread hazelnut ini,” ujar Chef Ray dalam keterangan resmi, Sabtu.

Baca juga: Legislator Jerman beri "kartu merah" kepada Nutella

Kerjasama dengan ahli di bidang hidangan lokal dan Barat berujung pada menu baru dengan ide dan pendekatan yang agak berbeda dari hidangan tradisional dan hidangan yang sedang digemari di dunia.

Salah satu contohnya adalah Croffle, hidangan yang hadir sebagai respons terhadap popularitas makanan hibrida seperti cronut.

Makanan lainnya yang bisa dipesan adalah pisang gulung, martabak mini, poffertjes dan french toast yang renyah. Makanan-makanan ini dapat dipesan melalui GoFood sepanjang Desember 2020. Harganya berkisar dari Rp29.000- Rp39.000.

Baca juga: Diskon selai cokelat berujung ricuh di Prancis
 
Pisang gulung (HO/Nutella)


Selai hazelnut dan kakao ini diciptakan pada 1964 oleh Michele Ferrero berdasarkan resep untuk Giandujot yang diciptakan di tahun 1946 oleh ayahnya, Pietro Ferrero – penjual dan penemu Ferrero di area Piedmont di Italia.

Dikutip dari laman resmi, Pietro Ferrero membuat pasta manis dari hazelnut, gula dan sedikit kakao. Dia membentuknya jadi gulungan yang bisa dipotong dan disajikan pada roti.

Baca juga: Bos Coklat Italia Pietro Ferrero Tewas Dalam Kecelakaan Sepeda

Dia menamakannya Giandujot, diambil dari nama karakter karnaval setempat yang ternama kala itu. Pasta ini kemudian diubah menjadi produk baru yang bisa mudah dioleskan ke roti. Jadilah SuperCrema, pendahulu Nutella.

Putranya melakukan berbagai eksperimen dalam memperbaiki resep sang ayah. Dia juga membuat toples krim hazelnut dan kakao, lalu menamakannya Nutella. Selai ini masuk ke negara Eropa lain pada era 1960-an, kemudian berekspansi ke Australia hingga kini hadir di sekitar 160 negara.

Baca juga: Nutella buka hotel yang hanya tiga hari beroperasi

Baca juga: Nutella bela industri minyak kelapa sawit pasca studi risiko kanker

Baca juga: Pria terkaya Italia meninggal dunia, wariskan Nutella

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020