Batam (ANTARA News) - Sekitar 1,2 juta rakyat Provinsi Kepulauan Riau pemegang hak pilih, dan 55 persen dari jumlah itu berdomisili di Kota Batam, berkesempatan memberi suara dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur baru pada Rabu, 26 Mei 2010.

Menjelang hari pelaksanaan pencoblosan, tiga calon gubernur dan wakil gubernur periode 2010-2015, tampil lengkap dalam debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Riau (KPU Kepri) di Hotel Planet Holiday, Batam, Sabtu malam.

Debat itu sekaligus menutup masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri 2010 .

Berdasarkan dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri, calon pemilih berjumlah 1.224.391 orang dan telah disediakan bilik di 3.291 tempat pemungutan suara (TPS) di tujuh wilayah kabupaten/kota.

Pemilih yang terdaftar di Kota Tanjungpinang berjumlah 143.068 (di 355 TPS), Kabupaten Bintan 99.154 (304 TPS), Kabupaten Lingga 66.050 orang (230 TPS), Kabupaten Karimun 168.606 orang (455 TPS), Kota Batam 675.027 orang (1.717 TPS), Kabupaten Natuna 46.470 orang (141 TPS), dan Kabupaten Kepulauan Anambas 26.016 orang (89 TPS).

Rakyat yang memilih akan menentukan kemenangan dari tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yaitu Nyat Kadir-Zulbahri (nomor coblos satu), HM Sani-Soerya Respationo (dua), serta Aida Zulaikha Ismeth-Eddy Wijaya (tiga).

Nyat pernah menjadi Wali Kota Batam dan pada Pilkada Kepri 2005 bersama Soerya Respationo kalah dari Ismeth Abdullah dan HM Sani dalam meraih tampuk gubernur dan wakil gubernur 2005-2010.

Pada Pilkada 2010, Nyat yang juga mantan Ketua DPW PKB Kepri dan sejak Agustus 2009 hijrah ke posisi Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kepri, kembali maju dengan menggandeng pengusaha Rumah Makan Padang Bundo Kanduang, Zulbahri (anggota Dewan Perwakilan Daerah/DPD 2009-2014) dengan dukungan Partai Demokrat dan PKS.

Kandidat dengan nomor coblos dua, HM Sani dan HM Soerya Respationo didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sani dalam jabatan birokrasi pemerintahan dewasa ini masih sebagai Wakil Gubernur Kepri. Ia memperoleh jabatan itu dari hasil Pilkada 2005 berpasangan dengan Ismeth Abdullah.

Pasangan Sani, Soerya Respationo adalah mantan Ketua DPRD Kota Batam, mantan Ketua PDIP Kota Batam yang kini menjadi Wakil Ketua DPRD Kepri dan Ketua PDIP Kepri.

Nomor coblos tiga adalah Aida Ismeth (Anggota DPD) dan Eddy Wijaya (mantan Sekdaprov Kepri). Mereka didukung 20 partai politik antara lain Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Damai Sejahtera dan Partai Buruh.

Pilkada Kepri merupakan yang kedua kali sejak menjadi provinsi otonom, hasil pemekaran dari Provinsi Riau.

"Biaya penyelenggaraan mencapai Rp45 miliar. Sedang bila harus ada putaran kedua, Pemprov Kepri telah menyediakan anggaran Rp20 miliar," kata Ketua KPU Kepri, Dean Yealta.

Selain pemilihan gubernur dna wakil gubernur, pada 26 Mei, rakyat di Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan dan Kabuoatabn Kepulauan Anambas, juga memilih bupati dan wakil bupati.(*)
(T.A013/Z002/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010