kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus temuan korban mutilasi dialiran kali di Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan
Jakarta (ANTARA) - Jasad korban pembunuhan mutilasi yang terjadi di kawasan Kayuringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, dibawa menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan otopsi, Senin siang.

"Jasad sudah tiba, sedang ditangani," ujar Kepala Instalasi Forensik RS Polri Afif Wahyono di Jakarta.

Baca juga: Anggota TNI dan personel Polri tangkap pembobol ATM di Komplek Kostrad

Jasad tiba di RS Polri sekitar pukul 12.30 WIB menggunakan mobil TKP Evakuasi milik polisi.

Potongan yang dikirim ke ruang forensik di antaranya tubuh tanpa kepala, tanpa lengan kiri, dan tanpa kedua kaki. Petugas juga mengirim potongan lengan kanan yang ditemukan terpisah.

Terdapat satu kantong jenazah berwarna biru berikut beberapa potongan tubuh yang dibungkus dalam tiga kantong kresek hitam.

Baca juga: Polrestro Jaksel bentuk Tim Satgas Anti Begal

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko menjelaskan aparat kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus temuan korban mutilasi di aliran kali di Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.

"Ditemukan mayat laki-laki, kepala tidak ada. Lengan kiri tidak ada dan kedua kakinya tidak ada. Berada di wilayah Kayuringin Jaya. Kita sudah olah TKP ke depan kita akan penyelidikan," katanya.

Kejadian tersebut bermula saat seorang pemilik bengkel pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB curiga dengan benda yang ada di bantaran kali.

Baca juga: WNA Korsel ditemukan tewas di apartemen di Kebayoran Baru

Saat dilihat lebih dekat, ternyata potongan jasad korban mutilasi. "Yang bersangkutan melapor ke polisi dan kita langsung ke TKP," ujar Kapolres Wijonarko.

Identitas korban masih dilakukan penyelidikan oleh polisi dan terdapat bercak darah di sekitar TKP. Tidak jauh dari TKP, polisi juga menemukan potongan tangan korban bagian kiri.

"Diperkirakan potongan jasad korban masih baru (dibuang). Dan diperkirakan berusia muda," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020