sekitar 6 plat atap Menara 99 berwarna kuning yang jatuh akibat angin kencang
Mataram (ANTARA) - Kepala UPTD Pengelolaan Destinasi Wisata Unggulan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat M Ilham mengatakan sejumlah plat atap Menara 99 Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram, berjatuhan akibat diterjang angin kencang, Senin.

"Sampai saat ini, petugas kami sudah mengumpulkan sekitar 6 plat atap Menara 99 berwarna kuning yang jatuh akibat angin kencang," kata Ilham kepada wartawan di Mataram, Senin.

Namun demikian, pihaknya mengaku belum dapat memastikan posisi kerusakan atap Menara 99 karena untuk mengetahui bagian plat atap mana yang hilang membutuhkan peralatan khusus.

Baca juga: Islamic Center NTB dinobatkan masjid terbaik tingkat nasional

"Tinggi menara itu 99 meter, jadi tidak bisa kita lihat dari bawah. Karena itu, sejauh ini kami belum tahu juga dampak dari lepasnya plat tersebut, mungkin saat hujan baru kita lihat bocor atau tidak," katanya.

Sementara untuk tindak lanjutnya, Ilham akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi NTB, sebab bangunan Islamic Center masih menjadi tanggung jawab DPU.

Baca juga: Cegah COVID-19, aktivitas di Islamic Center Mataram ditutup

"Tapi, hal itu tidak mengganggu aktivitas di Islamic Center termasuk kegiatan shalat berjamaah tetap berjalan seperti biasa," katanya.

Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Mataram Arif Rahman mengatakan angin kencang yang terjadi ini, merupakan dampak dari La Nina, sehingga mengakibatkan terjadinya hujan deras, angin kencang, angin puting beling dan gelombang tinggi hingga 2,5 meter.

Akibatnya saat ini, juga terdapat sekitar 13 pohon di sejumlah titik jalan di Kota Mataram yang tumbang.

Baca juga: Jalur Puncak-Cianjur dapat dilalui setelah sempat tertimbun longsor

"Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi ini berpotensi terjadi 2-3 hari ke depan. Ini merupakan awal dari musim hujan dan angin kencang, puncaknya akan terjadi pada akhir Desember 2020, Januari dan Februari 2021," katanya.

Terkait dengan itu, Arif mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana, dan hindari keluar rumah ketika terjadi cuaca ekstrem.

Baca juga: BPBD Banjarnegara catat 33 kejadian longsor pada 3 Desember

Terutama di jalan-jalan yang rawan bencana pohon tumbang, seperti di Jalan Langko, Penjanggik, Sriwijaya, Brawijaya, Lingar Selatan, dan Jalan Sudirman Selagalas.

"Jika tidak ada hal yang terlalu penting dan mendesak, sebaiknya di rumah saja," katanya mengingatkan.

Baca juga: Cuaca ekstrem di Lombok telan korban jiwa



 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020