UT akan menyiapkan hari pengganti ujian
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat mengatakan pihaknya memastikan tidak ada yang dirugikan akibat adanya kendala teknis pada saat ujian beberapa waktu lalu.

“Tidak boleh ada satu pun mahasiswa yang dirugikan dalam memperoleh layanan ujian ini. UT akan menyiapkan hari pengganti ujian apabila pada hari yang dijadwalkan terdapat hambatan aplikasi yang mengganggu kelancaran ujian mahasiswa,” ujar Ojat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan pihak UT telah bekerja keras melakukan segala cara untuk mengatasi hambatan teknis pada aplikasi dan tata kelola jaringan agar pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Take Home Exam (THE) dapat berjalan lancar.

Dengan adanya Pandemi COVID-19, UAS tidak mungkin dilaksanakan secara tatap muka. Hal itu dikarenakan potensi kerumunan yang sangat besar di satu tempat dengan durasi interaksi yang lama sangat rentan terhadap resiko penularan virus COVID-19.

Meskipun demikian, asesmen hasil belajar mahasiswa selama satu semester tetap harus dilakukan untuk menjaga kualitas akademik.

Oleh karena itu, sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 serta Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Gasal 2020-2021 di Perguruan Tinggi, Direktorat Belmawa, Ditjen Dikti, pada semester ganjil tahun 2020 (2020/211-20202) Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan UAS secara daring

Salah satu skema baru dalam penyelenggaran UAS di Universitas Terbuka pada semester gasal ini adalah model THE. Modus THE adalah salah satu skema yang digunakan dalam rangka mengoptimalkan layanan online khususnya layanan ujian di masa pandemi. Pelaksanaan UAS THE dijadwalkan berlangsung dari tanggal 5 hingga 18 Desember 2020.

Penyelenggaraan UAS THE merupakan yang pertama dan terbesar sepanjang sejarah UT. Kegiatan UAS tersebut diikuti oleh 312.236 mahasiswa yang tersebar di dalam dan di luar negeri, dengan total peserta ujian seluruh mata kuliah adalah 1.717.614 .

“Kami menyadari kompleksitas dan risiko penyelenggaraan UAS daring dengan peserta sebesar itu. Tim bekerja keras luar biasa mengembangkan aplikasi UAS THE dengan beberapa kali uji coba. Termasuk pada hari pertama yakni Sabtu (5/12) terjadi kendala teknis dan jaringan yang mengganggu pelaksanaan ujian,” jelas dia.

Ojat menegaskan pihaknya tidak akan membiarkan mahasiswa bingung dan resah. Lebih jauh dia telah meminta agar disiapkan tim khusus yang akan mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan internal manajemen dengan menggunakan berbagai saluran dan media terkait berbagai perubahan atau penyesuaian yang terjadi dengan pelaksanaan UAS THE.

Rektor juga menyampaikan bahwa berbagai keluhan, masukan, dan dukungan yang disampaikan oleh berbagai pihak terutama mahasiswa melalui contact center dan media sosial UT akan menjadi perhatian dan pertimbangan agar kualitas layanan pendidikan UT semakin baik ke depan.

Sementara Wakil Rektor 3 Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan Universitas Terbuka, Drs Adi Winata MSi, yang mendapat amanah dari rektor untuk mengkoordinasikan penanganan UAS daring menyatakan seluruh jajarannya bekerja denga segenap tenaga agar seluruh mahasiswa dapat terlayani dengan baik.

“Bagi mahasiswa yang belum berhasil mengunduh naskah dan mengunggah jawaban pada tanggal 5 Desember 2020 akan diberikan kesempatan mengikuti UAS kembali pada tanggal 20 Desember 2020,” jelas Adi.

Untuk memastikan agar tidak lagi terjadi kendala teknis ke depan, telah diputuskan bahwa UAS tanggal 6 dan 7 Desember 2020 ditunda dan digeser ke tanggal 21 dan 22 Desember. Pelaksanaan UAS pada hari berikutnya setelah tanggal 7 Desember tetap berjalan sesuai jadwal semula, kecuali tanggal 9 Desember ditiadakan karena bersamaan dengan Hari Libur Nasional Pilkada.

Adi juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya mahasiswa UT atas kejadian dan ketidaknyamanan yang telah terjadi.

“UT sangat memahami keragaman domisili mahasiswa termasuk ketersediaan dan kelancaran jaringan internet, terutama bagi mahasiswa yang tinggal di pelosok yang harus berjuang sangat keras untuk dapat mengikuti UAS Online. Kendala pada UAS THE akan menjadi bahan evaluasi internal UT ke depan agar layanan akademik kepada mahasiswa tetap berjalan maksimal,” terang dia.

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020