Jakarta (ANTARA) - Mantan gelandang Arsenal Freddie Ljungberg mempertanyakan keputusan klub yang membekukan Mesut Ozil dari skuat Liga Premier dan mengatakan hanya ada beberapa pemain yang lebih baik dalam membuka pertahanan lawan selain playmaker Jerman itu.

Ozil tidak bermain untuk Arsenal sejak Maret dan tidak dimasukkan dalam daftar skuat untuk Liga Premier dan Liga Europa, secara efektif mengesampingkan pemain berusia 32 tahun itu hingga Januari ketika klub dapat mengajukan pemain baru.

Tanpa playmaker berpengalaman tersebut, Arsenal tampak lesu dalam menyerang, hanya mencetak 10 gol dalam 11 pertandingan liga. Anak asuh Arteta itu bahkan berada di urutan ke-15 dan tertinggal 11 poin dari pemimpin klasemen Tottenham Hotspur.

Baca juga: Arteta pasrah hadapi pertanyaan tentang situasi Ozil di Arsenal

Ljungberg yang pernah menjadi pelatih sementara Arsenal saat Unai Emery dipecat musim lalu dan membantu Arteta hingga hengkang pada Agustus, mengaku dirinya tidak tahu mengapa Ozil tidak ada dalam gambaran tim.

"Ketika Anda memiliki pemain seperti dia, dan saya tidak mengatakan dia harus bermain setiap minggu ... tetapi ketika Anda memiliki penguasaan bola dan Anda perlu mendapatkan umpan manis itu, saya tidak berpikir ada pemain yang lebih baik dari Mesut. " kata Ljungberg kepada Sky Sports seperti dikutip Reuters.

"Tentu saja Anda kalah dalam bertahan, tapi itu keputusan yang mereka buat. Saya tidak tahu mengapa keputusan itu dibuat dan dia berada di luar skuat 25 orang. Jadi mereka tidak bisa menggunakan dia.

Baca juga: Ozil tak masuk skuad Arsenal untuk Liga Premier 2020/21
Baca juga: Mesut Ozil tidak masuk skuad Arsenal untuk Liga Europa
Baca juga: Demi singkirkan Ozil, Arsenal bakal bayar uang sisa kontrak


"Tapi untuk hal-hal lain, menurutku tidak banyak yang lebih baik di dunia ini."

Arteta sebelumnya mengatakan bahwa kondisi Ozil adalah sebuah "keputusan sepak bola". Pemain Jerman itu merupakan salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di klub dan kontraknya habis pada akhir musim.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020