Jika pupuk bersubsidi dikatakan langka itu tidak tepat. Namun bila terjadi kekurangan, itu mungkin karena faktor alokasi pupuk bersubsidi tidak menjangkau seluruh kebutuhan petani.
Jakarta (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia menyediakan stok pupuk bersubsidi sejumlah 27.716 ton pada puncak musim tanam Oktober-Maret 2020/2021 di Sumatera Utara atau 3,5 kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah.

Perwakilan Petrokimia Gresik Wilayah Sumatera Utara Sukodim membantah isu kelangkaan pupuk bersubsidi di Sumatera Utara.

"Jika pupuk bersubsidi dikatakan langka itu tidak tepat. Namun bila terjadi kekurangan, itu mungkin karena faktor alokasi pupuk bersubsidi tidak menjangkau seluruh kebutuhan petani," kata Sukodim melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Anggota DPR nilai sangat penting evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi

Ia mengatakan stok pupuk subsidi tersebut terdiri atasi ZA 4.170 ton; SP-36 sebanyak 4.970 ton; NPK Phonska 11.109 ton dan Petroganik 7.467 ton.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian No.30/Kpts/RC.210/B/11/2020 tentang Realokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020, pupuk subsidi yang harus disalurkan Petrokimia Gresik di  Sumatera Utara sebanyak 205.190 ton.

Hingga November 2020, Petrokimia Gresik sudah menyalurkan 200.617 ton atau 97 persen dari alokasi yang ditugaskan.

Rincian realisasi penyaluran per jenis pupuk adalah Pupuk ZA sebanyak 35.794 ton dari alokasi 37.555 ton atau 95 persen; SP-36 sebanyak 34.304 ton dari alokasi 36.932 ton atau 93 persen; NPK Phonska tersalur 111.717 ton dari alokasi 114.112 ton atau 97,8 persen dan Petroganik 18.802 ton dari alokasi 19.638 ton atau 95 persen.

"Dari kebutuhan Pupuk ZA, SP-36, NPK Phonska, dan Petroganik, total 595.606 ton di Provinsi Sumatera Utara, pupuk subsidi yang diberikan pemerintah untuk total 4 jenis pupuk tersebut adalah 205.190 ton. Artinya alokasi subsidi yang ada saat ini baru mencukupi 34 persen dari total kebutuhan petani di Provinsi Sumatera Utara," kata dia.

Baca juga: Pupuk Indonesia siap bangun pabrik petrokimia di wilayah Blok Masela

Untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan permintaan pada puncak musim tanam, Petrokimia Gresik juga menyediakan pupuk non subsidi yaitu NPK Phonska Plus, NPK Petro Ningrat dan NPK Petro Nitrat.

NPK Phonska Plus memiliki kandungan unsur hara N 15 persen, P 15 persen, K 15 persen, Plus S 9 persen dan Zink 2.000 ppm. NPK Petro Ningrat memiliki kandungan hara N 12 persen, P 11 persen, dan K 20 persen. Sedangkan NPK Petro Nitrat mengandung N 16 persen, P 16 persen, dan K 16 persen.

Penyediaan stok pupuk non subsidi ini merupakan bagian dari komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Mentan luncurkan integrasi data dan RDKK NIK permudah distribusi pupuk

Khusus di Sumatera Utara, Petrokimia memiliki 16 gudang dengan total kapasitas 62.400 ton, 41 distributor,dan 2.205 kios resmi.

Distributor dan kios resmi pun diimbau dapat menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai aturan yang berlaku, dan berpegang teguh pada prinsip 6 (enam) Tepat, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jenis, dan Tepat Mutu.

"Kami tidak segan menindak tegas para distributor dan kios jika menyelewengkan atau melanggar aturan dalam menyalurkan pupuk bersubsidi," kata Sukodim.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020