Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat segera memanggil manajemen Hotel OYO Town House 2 di Gunung Sahari yang menjadi lokasi isolasi mandiri pasien suspek COVID-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pemanggilan itu karena Satgas COVID-19 di Kelurahan Gunung Sahari Utara dan Kecamatan Sawah Besar tidak dihubungi oleh pihak hotel ataupun rumah sakit swasta yang menjadikan hotel itu sebagai lokasi isolasi mandiri.

"Kita segera panggil pihak Hotel OYO di Gunung Sahari itu. Tidak boleh itu dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa diketahui Satgas COVID-19 dan mereka juga seharusnya melapor ke Sudin Kesehatan Jakarta Pusat," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi di Cempaka Putih, Selasa.

Irwandi mengatakan, Satgas COVID-19 tingkat kota nantinya juga meminta laporan dari Satgas COVID-19 Kecamatan Sawah Besar terkait penggunaan hotel itu sebagai lokasi isolasi mandiri.

Dalam laporan itu, Irwandi meminta agar Satgas COVID-19 Kecamatan memantau ada pelanggaran protokol kesehatan atau tidak.

Irwandi juga mengatakan izin penggunaan Hotel OYO Town House 2 Gunung Sahari itu akan dicek ke Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Pusat.

Baca juga: Sebuah hotel di Jakarta Pusat disesalkan tak izin jadi lokasi isolasi
Baca juga: Tertib protokol kesehatan di hotel dorong pemulihan sektor hospitality


Satgas COVID-19 Kelurahan Gunung Sahari Utara menyesalkan adanya sebuah hotel di Jalan Gunung Sahari RT 003 RW 005 tidak mengajukan izin dan diam-diam menjadi lokasi isolasi mandiri OTG pasien suspek virus corona 

"Ini tidak ada koordinasi dengan Kelurahan, Kecamatan dan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Tidak ada tembusan dan izin. Kami saja tahu dari laporan warga," kata Lurah Gunung Sahari Utara, Yanti Srihidayanti saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (7/12).

Yanti mengatakan setelah melakukan inspeksi mendadak di hotel yang dijadikan lokasi isolasi itu terhimpun data ada sekitar 40 orang sudah menjalani isolasi mandiri.

Hotel yang merupakan mitra dari OYO, perusahaan rintisan dari India penyedia layanan penginapan murah itu, diketahui menerima pasien dari rumah sakit swasta yaitu Rumah Sakit Mayapada.

Pihak OYO mengaku telah mendapatkan izin dan tidak lagi menjual jasa kamarnya untuk masyarakat umum atas hotel yang digunakan sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19 itu.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020