Saat ini pasar masih menantikan kelanjutan negosiasi stimulus fiskal AS
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar yang masih mencermati soal paket stimulus di Amerika Serikat (AS).

Rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.105 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.110 per dolar AS.

"Saat ini pasar masih menantikan kelanjutan negosiasi stimulus fiskal AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.

Baca juga: IHSG ditutup jatuh, dipicu kontraksi data penjualan ritel RI

Pagi ini tadi nilai tukar negara berkembang menguat terhadap dolar AS karena mendapatkan sentimen positif dari vaksin.

Vaksin yang sudah mendapatkan persetujuan sudah mulai disuntikkan ke publik di Inggris. Di AS, pengajuan persetujuan penggunaan untuk vaksin Pfizer sudah mencapai tahap akhir.

Namun di sisi lain, kebuntuan negosiasi stimulus fiskal AS untuk membantu pemulihan ekonomi di tengah pandemi bakal memberikan tekanan untuk aset berisiko. Sampai hari ini kesepakatan belum tercapai antara Partai Demokrat dan Partai Republik.

Baca juga: Dolar menguat untuk hari keempat beruntun saat saham-saham AS mundur

Kendati demikian, kata dia, pada akhir pekan mata uang Garuda masih berpeluang menguat.

"Potensi masih terbuka, karena rupiah masih konsolidasi di area support," ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.095 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.095 per dolar AS hingga Rp14.115 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.130 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.164 per dolar AS.

Baca juga: Saham China "rebound," Indeks Shanghai merangkak naik 0,04 persen

Baca juga: Saham Korsel balik jatuh, Indeks KOSPI berkurang 0,33 persen

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020