Menilik tradisi balapan burung merpati di China

  • Jumat, 11 Desember 2020 13:07 WIB

Ratusan burung merpati balap terbang meninggalkan kandang saat mengikuti balapan 1000 km di Langfang, Provinsi Hebei, China, Jumat (20/11/2020). Foto diambil tanggal 20 November 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/wsj.

Burung merpati balap bertengger di kandang di peternakan milik Zhao Zhiqiang di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China, Rabu (2/12/2020). Foto diambil tanggal 2 Desember 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/wsj.

Peternak sekaligus pelatih burung merpati balap Zhao Zhiqiang memberi pakan peliharaannya di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China, Rabu (2/12/2020). Foto diambil tanggal 2 Desember 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/wsj.

Seekor burung merpati balap berada dalam kandang sebelum pelelangan yang digelar klub pehobi merpati balap di Kota Beijing, China, Jumat (27/11/2020). Foto diambil tanggal 27 November 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/wsj.

Petugas mencap sayap seekor burung merpati balap dengan tinta sebagai identitas sebelum mengikuti balap 1000 km dari Langfang di Shanghai, China, Selasa (17/11/2020). Foto diambil tanggal 17 November 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.

Pemilik seekor burung merpati balap juara, Yu Yuguang menunjukkan peliharaannya yang memenangi balapan 1000 km dari Langfang di Shanghai, China, Minggu (22/11/2020). Foto diambil tanggal 22 November 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait