Jakarta (ANTARA) -
PDI Perjuangan berpotensi memenangkan 16 dari 23 Pilkada di wilayah Sumatera Utara berdasarkan hasil quick count dan real count, serta konsolidasi data oleh Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) partai.
 
"Hal itu menunjukan Sumatera Utara masih 'merah'. Kader murni PDI Perjuangan memang diyakini memberi harapan yang besar kepada masyarakat. Bukan hanya di Jatim tapi juga Sumut," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
 
Kemenangan Bobby Nasution di Pilwalkot Medan menunjukkan betapa besarnya harapan rakyat kepada kader-kader PDI Perjuangan, yang selalu mengusung kepemimpinan muda membawa semangat pembaruan ke arah kehidupan yang lebih baik.
 
"Dan yang lebih menggembirakan lagi, tak hanya di Medan, harapan besar kepada kader PDI Perjuangan juga dialami oleh masyarakat Sumatera Utara di wilayah lain," ujarnya.
Bagi PDIP, Sumut itu punya histori, kedekatan sejarah. Bung Karno pernah diasingkan di Sumut, yang mengajarkan bagaimana para pemimpin bangsa mampu menghadapi tantangan dengan tegas, tidak cengeng, dan tegar.
 
"Di Kota Medan, ada jejak rezim otoriter yang berusaha menggagalkan proses demokratisasi partai. Namun itu justru semakin memperkuat gelombang demokratisasi yang diinspirasi oleh Ibu Megawati," kata Hasto.
 
Dari 16 wilayah itu, kata dia, PDI Perjuangan memenangkan 12 pilkada serentak 2020 di Kota Medan; Serdang Bedagai (Sergai); Pematang Siantar; Toba Samosir (Tobasa); Phakpak Barat; Humbang Hasundutan (Humbahas); Gunung Sitoli; Nias Induk; Nias Selatan; Tapanuli Selatan; Tanjung Balai; dan Mandailing Natal (Madina).
 
Empat lainnya masih dihitung secara ketat dengan kemungkinan keluar sebagai pemenang tetapi selisih sedikit. Yakni di Tanah Karo; Nias Barat; Labuhan Batu Selatan (Labusel); serta Labuhan Batu Induk.
 
Menurut dia, tidak sia-sia DPP menugaskan Djarot Saiful Hidayat melakukan roadshow dan konsolidasi di pekan terakhir jelang pilkada dengan membawa semangat kebangsaan yang diinspirasi oleh Bung Karno.
 
"Tapi yang paling mengharukan adalah bahwa fenomena di Jawa Timur (Jatim) juga terjadi di Sumut. Di Jatim, dari 19 yang kami menangkan, 11 adalah kader murni partai. Di Sumut, dari 16, 11 adalah kader murni partai," katanya.
 
Artinya, kata Hasto, semakin banyak lagi kader PDIP yang berperan serta menambah persentase kemenangan parpol lain yang turut jadi pengusung.
 
"PDI Perjuangan mengapresiasi pilihan warga Sumut terhadap kader murni kami. Mauliate Godang (terima kasih banyak)," papar Hasto.
 
Para kader yang memenangkan Pilkada di Sumut, tambah Hasto, adalah Darma Wijaya (Ketua DPC PDIP Sergai) yang diusung bersama Gerindra, Golkar, PKB, Hanura, PPP, Partai Demokrat.
 
Dosmar Banjarnahor (Ketua DPC Humbahas) yang diusung PDI Perjuangan dan diikuti oleh semua partai, Lakhomizaro Zebua (Wakil Ketua DPC Gunung Sitoli) diusung semua partai, Sawaa Laoly (Bendahara DPC Gunung Sitoli).
 
Kemudian, Hilarius Duha (Ketua DPC Nias Selatan) yang diusung bersama Nasdem, Gerindra, PAN, Berkarya, PKPI, PKB, Perindo, dan Garuda.
 
Yaatulo Gulo (Wakil Ketua DPC Nias Induk) yang diusung bersama PDIP dan Golkar; Bobby Nasution (Fungsionaris DPD Sumut), diusung bersama Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, Hanura, PPP, PSI, PKB, Gelora.
 
Poltak Sitorus dan Tonny Simanjuntak (Fungsionaris DPC Tobasa), diusung bersama Perindo dan PKPI.
 
Selain itu, H Waris (Fungsionaris DPC Tanjung Balai) diusung bersama Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS, Hanura dan Berkarya dan Asner Silalahi (Fungsionaris DPC Pematang Siantar) yang diusung semua partai.
 
"Harapan dan pilihan masyarakat kepada kader PDI Perjuangan itu karena para calon kepala daerah kami memang dipersiapkan dengan baik. Proses seleksi berjalan baik," papar Hasto.
 
Sebelum bertarung di Pilkada, semuanya wajib mengikuti Sekolah Partai. Dan ini semua bisa terjadi karena kepemimpinan Ibu Megawati yang sejak awal dan terus menerus memastikan partai melaksanakan sistem kelembagaan calon pemimpin.
 
"Kehadiran pemimpin seperti Pak Jokowi, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Hendrar Prihadi, hingga Mas Abdullah Azwar Anas, semakin membuktikannya. Ibu Mega menitipkan salam sekaligus ucapan terima kasih kepada warga Sumut. Salam kebangsaan. Horas, Mejuah-juah, Yahowu," demikian Hasto Kristiyanto.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020