Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak pemerintah Australia dan Timor Leste untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Indonesia timur.

Ajakan itu disampaikan Menlu RI saat melakukan pertemuan trilateral dengan Menlu Australia Marise Payne dan Menlu Timor Leste Adaljiza AXR Magno pada Selasa (15/12) dan membahas sejumlah isu terkait kerja sama ketiga negara.

Dalam keterangan yang diberikan Retno pada taklimat pers dari Jakarta, Rabu, dia menjelaskan bahwa terdapat beberapa poin yang disampaikan Indonesia dalam pertemuan ketiga menlu perempuan tersebut, salah satunya yakni ajakan penguatan kerja sama ekonomi, terutama dalam pengembangan di wilayah Indonesia timur.

“Saya mengajak Menlu Australia dan Timor Leste untuk berpartisipasi dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia Timur, termasuk Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Sorong di Papua Barat, Palu di Sulawesi Tengah, dan Morotai di Maluku Utara,” kata Menlu Retno.

Selain kerja sama tersebut, Retno juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi di wilayah perbatasan, di mana menurut dia, isu konektivitas masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi ketiga negara.

“Oleh karena itu, saya mendorong peningkatan konektivitas antara Kupang, Darwin (Australia), dan Dili (Timor Leste), melalui pembukaan jalur penerbangan (antara) Kupang (dan) Darwin, dan pembukaan jalur darat Kupang-Dili,” ujar Menlu.

Baca juga: Indonesia bersama Australia dan Timor Leste bahas kerja sama pariwisata

Kerja sama bidang kemaritiman juga menjadi salah satu isu yang dibahas, di mana Indonesia menekankan kembali pentingnya menjunjung tinggi hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 dan memperkuat kerja sama Indo-Pasifik melalui program-program konkret di bidang infrastruktur dan konektivitas dengan menggunakan basis Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.

Baca juga: Indonesia sambut penyelesaian batas maritim Timor Leste-Australia

Menurut Menlu RI, kemitraan tersebut dapat berkontribusi positif untuk keamanan, perdamaian, serta stabilitas di kawasan

Lebih lanjut, ketiga menlu juga membahas beberapa isu yang relevan dengan situasi saat ini di tengah pandemi COVID-19 dan upaya pemulihan pascapandemi.

Dari segi kesehatan, Menlu Retno telah menyampaikan berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan Indonesia terkait penyediaan vaksin, dan dia kembali menyuarakan pentingnya akses setara bagi semua negara untuk mendapatkan vaksin yang aman, efektif, dan dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, Retno juga menyampaikan kontribusi Indonesia terhadap kerja sama multilateralisme untuk penyediaan vaksin melalui Koalisi Kesiapsiagaan Persiapan Epidemi (CEPI) serta upaya pengembangan vaksin nasional.

Indonesia juga menyampaikan apresiasi bagi Australia atas kontribusi bagi pengembangan dan penyediaan vaksin untuk tiga tahun ke depan, baik melalui jalur bilateral, regional melalui ASEAN, maupun global melalui COVAX.

Kerja sama Indonesia dan Timor Leste juga disebut sangat baik selama pandemi, dan pemerintah kedua negara berencana untuk segera menandatangani perjanjian tentang upaya penanganan pandemi.

Dari segi perlindungan, Indonesia menyampaikan apresiasi bagi pemerintah Australia untuk fasilitas yang diberikan dalam upaya repatriasi 915 anak buah kapal WNI di enam kapal pesiar di wilayah Australia beberapa bulan lalu.

“Indonesia berkomitmen di sisi kita untuk sepenuhnya terus membantu dan memfasilitasi perlindungan warga negara Australia dan Timor Leste yang berada di Indonesia,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca juga: Indonesia sambut penyelesaian batas maritim Timor Leste-Australia

 

 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020