meski pandemi COVID-19, namun tidak menghambat akses layanan bagi ibu hamil dan melahirkan
Jakarta (ANTARA) - Organisasi Pita Putih Indonesia (PPI) menjangkau lebih dari satu juta perempuan dan keluarga di delapan provinsi dalam pencegahan kematian ibu bayi baru lahir dan anak (KIBBLA).

“PPI menjangkau lebih dari satu juta wanita dan keluarga di delapan provinsi dengan pesan-pesan tentang kesiapan persalinan, kesiapan komplikasi, dan keluarga berencana,” ujar Ketua Umum PPI Giwo Rubianto Wiyogo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dalam beberapa tahun terakhir menjangkau 300.000 anak perempuan, perempuan, dan keluarga di empat provinsi dengan gerakan masyarakat hidup sehat, pencegahan kekerdilan, percepatan penurunan AKI, "self-care", dan anemia.

Selanjutnya, memobilisasi 130 desa siaga, suatu inisiatif yang melatih dan memobilisasi anggota masyarakat untuk mendukung ibu hamil dengan jangan sampai mengalami tiga terlambat.

“Tiga terlambat itu adalah terlambat mengambil keputusan, terlambat transportasi, terlambat penanganan di fasilitas kesehatan, dan juga empat terlalu yakni terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering melahirkan, dan terlalu banyak anak,” kata dia.

Baca juga: PPI: Pandemi COVID-19 berpotensi hambat pencapaian target RPJMN

PPI juga melatih 5.100 kader masyarakat dalam bidang gizi dan pencegahan anemia dan kekerdilan. Selain itu, menginformasikan 30 kebijakan dan komitmen pada hak dan kesehatan reproduksi, ibu dan bayi baru lahir.

“Presiden Joko Widodo dalam programnya memprioritaskan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak sebagai salah satu dari lima agenda teratas yang salah satu visinya adalah pembangunan sumber daya manusia dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, dan kesehatan anak usia sekolah,” kata dia.

Selama pandemi COVID-19, PPI juga melakukan sejumlah kegiatan yakni berkoordinasi Global White Ribbon Alliance, BKKBN, Kementerian Kesehatan, PPI daerah, mitra, dan organisasi masyarakat lainnya.

Selain itu, melakukan pembagian masker, penyemprotan disinfektan, maupun pemeriksaan ibu hamil dan bersalin.

“Juga melakukan edukasi dan sosialisasi pada ibu hamil, ibu bersalin, dan juga keluarga. Kami berharap meski pandemi COVID-19, namun tidak menghambat akses layanan bagi ibu hamil dan melahirkan,” kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA: Ibu berperan penting cegah keluarga terpapar COVID-19
Baca juga: Hari Anak Nasional, Presiden-Ibu Negara kampanyekan protokol kesehatan


Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020