Berdasarkan data, jumlah pengungsi yang masih bertahan di sejumlah tempat pengungsian hingga hari ini sebanyak 267 keluarga yang terdiri atas 748 jiwa
Cilacap, Jateng (ANTARA) - Sebagian pengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah kembali ke rumah masing-masing, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy.

"Berdasarkan data, jumlah pengungsi yang masih bertahan di sejumlah tempat pengungsian hingga hari ini sebanyak 267 keluarga yang terdiri atas 748 jiwa," katanya didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Heru Kurniawan di Cilacap, Kamis.

Menurut dia, jumlah pengungsi tersebut menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan hari Rabu (16/12) yang mencapai 508 keluarga atau 1.567 jiwa.

Ia mengatakan hal itu disebabkan genangan air di sejumlah wilayah yang dilanda banjir mulai surut.

"Saat ini, wilayah yang dilanda banjir berada di 21 desa yang tersebar di delapan kecamatan. Jumlah rumah yang masih terdampak banjir sebanyak 10.667 unit," kata Tri Komara Sidhy.

Terkait dengan kondisi tersebut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Heru Kurniawan mengatakan hingga saat ini, empat titik tanggul yang jebol khususnya di wilayah Kecamatan Sidareja dan sekitarnya telah ditanggulangi secara darurat.

Menurut dia, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang mengungsi di tempat pengungsian.

"Selain itu, kami juga selalu mengingatkan pengungsi agar mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.

Ia mengatakan bencana banjir akibat hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (13/12) hingga Senin (14/12) dini hari.

Selain menggenangi ribuan rumah warga di berbagai wilayah Cilacap, juga merendam 103 hektare sawah di Kecamatan Sidareja dan sekitarnya, demikian Heru Kurniawan. 

Baca juga: BPBD Cilacap: Jumlah pengungsi akibat banjir bertambah

Baca juga: Banjir kembali melanda sebagian wilayah Cilacap

Baca juga: Banjir menggenangi ratusan rumah warga di Majenang, Cilacap

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020