Boyolali (ANTARA) - Warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Boyolali pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021 terus bertambah menjadi sebanyak 3.014 kasus, kata pejabat Dinas Kesehatan setempat.

Jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, hingga Minggu (27/12) malam, bertambah 31 kasus baru sehingga secara akumulasi menjadi 3.014 kasus, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dokter Ratri S Survivalina, di Boyolali, Senin.

Menurut dokter Ratri S Survivalina jumlah tambahan terkonfirmasi COVID-19 tersebut terdiri dari sebanyak 17 kasus kejadian baru dan 14 kasus merupakan masih ada kontak erat dengan pasien-pasien sebelumnya.

Namun, kata Ratri, jumlah tambahan kasus tersebut ada penurunan dibanding, pada Sabtu (26/12), yang bertambah mencapai 42 kasus. Sedangkan, pasien yang dinyatakan sembuh COVID-19 hingga saat ini, mencapai 2.930 kasus atau sekitar 77 persen.

Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit hingga saat ini, sebanyak 141 kasus dan menjalani isolasi mandiri sebanyak 448 kasus, dan meninggal dunia ada 95 kasus atau sekitar 3 persen.

"Skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali hingga saat ini, masih masuk zona resiko sedang atau dengan warna orange," kata Ratri.

Menurut dia, adanya imbauan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali soal aparatur sipil negara (ASN) di lingkungannya yang tidak boleh berpergian ke luar kota saat Liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 ini, salah satu upaya mengurangi angka penyebaran COVID-19.

Bahkan, tim gabungan Satgas COVID-19 baik Pemda, TNI dan Polri yang terus melakukan upaya-upaya dengan operasi yustisi di sejumlah titik untuk mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan juga cukup efektif menekan angka penularan COVID-19.

Kendati demikian, Ratri meminta masyarakat tetap di rumah saja, terutama pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Jika terpaksa beraktivitas keluar rumah wajib memakai masker dan menjaga jarak dan hindari kerumunan untuk mencegah penularan COVID-19.

Terpisah, Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan perayaan malam Tahun Baru 2021 di Boyolali di tengah pandemi COVID-19 tidak ada kegiatan apa-apa, karena dapat memunculkan kerumunan yang berpotensi penyebaran virus corona.

"Kami tidak mengadakan kegiatan apa-apa perayaan malam Tahun Baru 2021 tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, karena masih pandemi," kata Bupati. 

Baca juga: Ada tambahan 46, positif COVID-19 di Boyolali-Jateng naik 2.493 kasus

Baca juga: Dinkes Boyolali siapkan ruangan tambahan pasien COVID-19

Baca juga: Klaster keluarga dominasi tambahan kasus COVID-19 Boyolali

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020