Terima kasih kepada semua pihak khususnya Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM), PDRM, KBRI dan semua pihak yang telah menyukseskan penerbangan pertama kelompok rentan ini,
Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 14 pekerja migran Indonesia (PMI) dari kelompok rentan tujuan Surabaya dipulangkan dari Bandar Udara Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Rabu, dengan didampingi Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia.

Para pekerja tanpa ijin tinggal tersebut identitas tersebut diantar dengan menggunakan kursi roda dan sebagian besar menderita berbagai jenis penyakit seperti stroke, buta, lumpuh dan ada juga yang sedang hamil tua.

Salah satu pekerja yang ikut dalam rombongan tersebut adalah, Malidin, yang ditemukan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam keadaan lumpuh di Bandara KLIA pada awal pertengahan Agustus 2020 lalu.

Baca juga: Penyiksaan PMI berulang, Menlu minta MoU perlindungan diselesaikan
Baca juga: LSM: Seorang pekerja migran Indonesia disiksa majikan


Polisi kemudian mengantarkanya kepada Ikatan Keluarga Madura Malaysia (IKMA), salah satu ormas yang tergabung dalam AOMI. Organisasi ini secara gotong royong dan mandiri merawat Malidin di shelter IKMA.

"Kami memberikan penghargaan setinggi tingginya untuk Polisi Diraja Malaysia yang telah menyelamatkan warga negara Indonesia, juga kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur yang memfasilitasi mereka bisa pulang," ujar Koordinator IKMA, Khoirul Jatim.

Program pendampingan terhadap PMI kelompok rentan diinisiasi oleh AOMI pada Juli 2020 dengan mendaftar 127 PMI rentan dengan kriteria sakit, anak yatim dengan ibunya dan ibu hamil dengan tujuan Surabaya atau lanjutan.

Progam ini dilakukan setelah progam bantuan sembako pada saat Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) karena wabah pandemi COVID-19 di Malaysia.

"Program itu sempat terkendala Karena PMI rentan ini tidak mampu membayar 'check out memo' waktu itu, hingga sembilan diantaranya meninggal dunia di Malaysia dan empat diantaranya yang hamil tua dan sudah melahirkan," ujar Presidium AOMI, Hardjito.

Bahkan, Halime seorang ibu hamil melahirkan dalam perjalanan ke Putrajaya Kamis lalu dan bayinya meninggal dunia.

"Program rekalibrasi oleh Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) terlaksana atas terjalinnya hubungan baik KBRI dengan JIM, maka mereka kelompok rentan tersebut dapat dibantu untuk bisa pulang ke tanah air," ujar Hardjito.

Ketua Tim Khusus Pendampingan PMI AOMI, Jamal yang ikut mengantar mereka ke Bandara KLIA menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih kepada semua pihak khususnya Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM), PDRM, KBRI dan semua pihak yang telah menyukseskan penerbangan pertama kelompok rentan ini," katanya.

Dia juga berharap kerja sama yang baik ini perlu dilanjutkan dan ditingkatkan di kemudian hari.

Baca juga: Program rekalibrasi pemulangan PMI dari Malaysia dimulai
Baca juga: Delapan PMI korban kejahatan di Malaysia sudah tiba di PLBN Entikong

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020