Para pengikut kelompok JI yang berlatih bela diri di Sasana Bela Diri Ungaran dipersiapkan untuk berangkat ke Suriah dan menjadi jihadis.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyebutkan sejumlah pondok pesantren yang diduga berafiliasi dengan organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

Rusdi di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa tim Densus 88 Antiteror Polri telah memetakan dan mengawasi kegiatan di ponpes-ponpes tersebut.

Baca juga: Berangkatkan rombongan ke Suriah JI rogoh kocek Rp300 juta

"Densus telah memetakan ini dan mengawasi beberapa ponpes yang diduga kuat berafiliasi dengan JI," katanya.

Polri menyinyalir organisasi teroris JI merekrut para lulusan terbaik di berbagai pondok pesantren untuk menjadi calon jihadis.

Calon anggota JI yang dipilih adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan loyalitas tinggi.

Pondok pesantren yang santrinya direkrut oleh JI diduga memiliki keterlibatan dengan organisasi JI.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menemukan sebuah sasana bela diri di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang diketahui merupakan milik kelompok teroris JI.

Kelompok JI memiliki 12 lokasi serupa di Jawa Tengah.

Baca juga: JI keluarkan Rp65 juta per bulan latih anggota bela diri dan rakit bom

Sasana bela diri di Ungaran tersebut berbentuk beberapa vila. Tempat tersebut untuk pelatihan bela diri kelompok JI.

Tak hanya bela diri, di sasana juga diajarkan cara merakit bom dan cara menghadapi penyergapan.

Para pengikut kelompok JI yang berlatih bela diri di Sasana Bela Diri Ungaran dipersiapkan untuk berangkat ke Suriah dan menjadi jihadis.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020