Banjarnegara (ANTARA) - Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) akan mengoptimalkan alat penyebarluasan informasi gempa berbasis gelombang radio pada tahun 2021 ini sebagai salah satu upaya mitigasi bencana.

"Stageof Banjarnegara pada tahun 2021 ini akan mengoptimalkan sistem diseminasi informasi gempa melalui frekuensi radio seperti yang selama ini terus kami kembangkan," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Rabu.

Dia menjelaskan sistem diseminasi informasi gempa dan peringatan dini melalui gelombang radio berfungsi untuk mengubah pesan atau informasi berbasis teks menjadi suara.
Informasi tersebut kemudian disebarluaskan secara otomatis menggunakan perangkat transmiter radio yang ada di BPBD setempat.

"Jika masyarakat biasanya menerima informasi kegempaan dalam format teks atau grafis maka pada sistem berbasis radio ini, pesan tersebut diubah menjadi pesan suara," katanya.

Baca juga: 13 lokasi di Jateng target sosialisasi alat terbaru info gempa-tsumani

Dengan demikian masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut cukup mengatur perangkat radio miliknya untuk bisa terhubung dengan gelombang radio BPBD setempat.

"Alat tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan informasi, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di daerah dengan koneksi internet yang belum memadai, selain itu juga bagi kaum disabilitas yang mungkin memiliki kendala untuk membaca info gempa berbasis teks atau grafis," katanya.

Selain itu, kata dia, peralatan tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh para pegiat kebencanaan di lapangan yang membutuhkan informasi terkini dari BMKG.  Saat ini, kata dia, BMKG juga sedang mengembangkan versi terbaru dari perangkat tersebut.

"BMKG pusat menurut rencana akan memasang alat tersebut di 30 stasiun geofisika di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan BNPB. Kami akan memanfaatkan frekuensi radio resmi yang memang diperuntukkan bagi kebencanaan," katanya.

Baca juga: BMKG: 16 alat penyebarluasan info gempa terpasang di Jateng

Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, kata dia, pihaknya akan mengembangkan dan menambahkan fitur informasi cuaca ekstrem pada perangkat tersebut.

"Hal ini akan sangat bermanfaat khususnya pada saat puncak musim penghujan seperti saat ini," katanya.

Sementara untuk di Stasiun Geofisika Banjarnegara, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan pusat gempa dan tsunami BMKG pusat untuk mengembangkan alat tersebut.

Baca juga: Pemkab Banyumas sambut baik rencana pemasangan alat deteksi gempa
Baca juga: BMKG segera pasang alat deteksi gempa di Temanggung dan Kudus

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021