Mudah-mudahan Batik OKU ini dapat dikembangkan dan diperkenalkan ke masyarakat luas sehingga menjadi ikon produk di OKU
Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan terus mengembangkan batik khas wilayah setempat agar lebih dikenal masyarakat luas.

Kepala Dinas Pendidikan Ogan Komering Ulu (OKU) Teddy Meilwansyah didampingi Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Ahmad Azhar di Baturaja, Kamis mengatakan sejauh ini ada tiga motif batik khas OKU yang sudah dikembangkan yaitu motif bunga kangkung, pucuk rebung dan bunga matahari.

Baca juga: Motif batik COVID-19 tercipta selama isolasi mandiri

Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan seniman OKU untuk memadukan motif batik antara cap dan tulis sehingga tampilannya lebih menarik.

"Belum lama ini Bupati OKU, Kuryana Aziz juga telah meninjau proses pembuatan batik di Gedung SKB ini dan akan menggunakan batik khas OKU untuk ASN, kades dan perangkat desa di OKU," katanya.

Baca juga: Wignyo Rahadi buat peragaan busana virtual di Candi Muaro Jambi

Untuk sementara ini, kata dia, batik khas OKU digunakan untuk seragam sekolah anak PAUD binaan SPNF SKB OKU serta ASN Disdik OKU.

"Kami masih memproduksi untuk kebutuhan seragam sekolah anak-anak didik tingkat PAUD di OKU yang akan diberikan secara gratis," kata dia.

Dia menambahkan, ke depan Disdik OKU akan terus mengembangkan pembuatan motif batik khas OKU dari segi motif dan bahan pembuatan agar lebih menarik sehingga dikenal masyarakat luas.

Baca juga: Disperindag Sumbar apresiasi pendiri batik Loempo raih Upakarti 2020

"Untuk bahan pembuatan batik ini juga rencananya akan menggunakan bahan alami. Mudah-mudahan masyarakat setempat nantinya lebih mencintai batik khas OKU ini," harapnya.

Sementara itu, Bupati OKU, Kuryana Aziz mengapresiasi pembuatan dan pengembangan batik motif khas OKU yang dilakukan Dinas Pendidikan setempat.

"Mudah-mudahan batik OKU ini dapat dikembangkan dan diperkenalkan ke masyarakat luas sehingga menjadi ikon produk di OKU," ujar dia.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021