Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah melakukan simulasi pelaksanaan imunisasi jelang pelaksanaan vaksin COVID-19 tahap pertama dengan menunjuk fasilitas kesehatan yang menyelenggarakannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi di Tangerang, Jumat, mengatakan pihaknya terus meningkatkan kesiapan mulai dari membuat micro planning, SDM, sarana prasarana, penjadwalan hingga target sasarannya.

"Dinkes pun telah membuat Kelompok Kerja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Pokja Kipi). Pokja tersebut terdiri dari para spesialis dan ahli hukum, untuk mengantisipasi jika terjadi dampak," ungkap dr Liza saat ditemui di ruangannya.

Liza pun menjelaskan hingga saat ini Dinkes pun telah memulai proses sosialisasi terkait adanya vaksinasi COVID-19 melalui berbagai media sosial milik Kota Tangerang dan Dinkes, untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat.

Baca juga: 4.597 nakes Yogyakarta terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19

Baca juga: Polda Aceh siapkan tim khusus pengamanan vaksin COVID-19


"Masyarakat bisa mengajukan berbagai pertanyaan, melalui IG, youtube atau program podcast Dinkes dan seluruh dokter akan menjawabnya. Terkait workshop pelatihan tenaga vaksinator pun sudah dilakukan, simulasi pun sudah, kita tinggal menunggu dimulainya vaksinasi saja," katanya.

Ia menuturkan vaksin yang akan disuntikkan sudah melalui uji klinis, bersertifikasi dan sudah dalam pantauan BPOM. Pemkot Tangerang pun terus memantau dan memastikan keamanannya untuk warga Kota Tangerang.

"Untuk ditahap pertama, yaitu Januari hingga Maret dengan sasaran 12.148 tenaga kesehatan. Tahap kedua, yaitu pelayan publik dengan 49.205 orang, TNI Polri 2.787 orang dan dilakukan imunisasi sebanyak dua dosis," katanya.

Lalu untuk layanan kesehatan yang telah disiapkan adalah 82 fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya 38 Puskesmas, 32 RS dan 12 Klinik dengan 5.689 vaksinator. Target sasaran Kota Tangerang adalah 1,2 juta orang penerima vaksin.*

Baca juga: WHO: Pengiriman vaksin COVID program COVAX dapat dimulai Januari ini

Baca juga: Moderna sebut masa perlindungan vaksin kemungkinan 'sekitar dua tahun'

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021