Peristiwa kelangkaan minyak tanah sering terjadi masuk tahun baru. Aparat keamanan dan Disperindagkop dapat mengungkap apakah ada atau tidak modus operandi dengan kelangkaan minyak tanah ini
Sorong (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Regional Papua Maluku meminta bantuan polisi dan dinas terkait guna mengungkap kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Papua dan Maluku sepekan ini.

Unit Manager Communication, Relation, dan CSR Regional Papua Maluku, Edi Mangun yang dihubungi dari Sorong, Jumat, mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan minyak tanah di Maluku dan Papua sepekan ini.

Dia mengatakan perlu diketahui bahwa stok di terminal BBM di Maluku dan Papua masih aman hingga 15 hari ke depan. Pekan ini pula akan ada kapal pengangkut BBM yang sandar di terminal Ambon Maluku dan Papua.

Baca juga: Personel TNI gagalkan penyelundupan 500 liter minyak tanah

Karena itu, kata dia, menjadi pertanyaan dengan keluhan masyarakat di Maluku dan Papua bahwa sulit mendapatkan minyak tanah.

Sementara dalam penyaluran minyak tanah di agen atau pangkalan, kata dia, masih sesuai dengan kuota dan tidak mengurangi jatah yang diberikan.

"Kami meminta bantuan Dinas Perindagkop (Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi) dan aparat penegak hukum untuk dapat mengawasi mobilisasi pergerakan mobil minyak tanah di Papua dan Maluku," ujarnya.

Baca juga: Jelang Natal, Pemkab Biak ajukan operasi pasar minyak tanah

Dikatakan bahwa amanah UU Migas bahwa untuk pengawasan di luar jangkauan Pertamina melibatkan seluruh elemen dari Dinas Perindagkop dan aparat penegak hukum untuk dapat mengawasi mobilisasi pergerakan mobil minyak tanah.

“Peristiwa kelangkaan minyak tanah sering terjadi masuk tahun baru. Aparat keamanan dan Disperindagkop dapat mengungkap apakah ada atau tidak modus operandi dengan kelangkaan minyak tanah ini,” tambah dia.

Baca juga: Pertamina Papua aktifkan pangkalan tanggap darurat minyak tanah

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021