Grup karavan imigran tidak akan diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke utara karena itu akan melanggar kedaulatan negara dan aturan kesehatan masyarakat, serta undang-undang keimigrasian di masing-masing negara
Tegucigalpa (ANTARA) - Amerika Serikat beserta negara-negara sekutunya di Amerika Tengah dan Meksiko akan menghalangi rombongan imigran yang akan bersama-sama pergi dari Honduras menuju perbatasan AS, kata seorang pejabat senior Pemerintah AS, Jumat (8/1).

Perjalanan bersama-sama yang dilakukan para imigran, atau dikenal dengan istilah Viacrucis del Migrante (migrant caravan) akan dilakukan oleh warga Honduras pada 15 Januari 2021, meskipun ada aturan pembatasan perjalanan akibat pandemi COVID-19.

Ribuan warga Honduras telah bergabung dalam grup-grup Whatsapp dan Facebook, demi mengatur perjalanan tersebut dan mereka kemungkinan akan bertolak dari Kota San Pedro Sula, yang berada di wilayah utara.


Baca juga: Honduras, Kuba tandatangani perjanjian deportasi migran ilegal
Baca juga: Honduras tak pertimbangkan kesepakatan migrasi ke negara-aman ketiga


"Jangan membuang uang dan waktu, jangan membahayakan keselamatan dan kesehatan kalian," kata pelaksana tugas komisioner Badan Bea Cukai dan Perbatasan AS, Mark Morgan, melalui pernyataan tertulisnya.

"Grup karavan imigran tidak akan diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke utara karena itu akan melanggar kedaulatan negara dan aturan kesehatan masyarakat, serta undang-undang keimigrasian di masing-masing negara," terang Morgan.

Banyak pengungsi asal Honduras terpaksa berkemah di pinggir-pinggir jalanan setelah rumah-rumah mereka rusak akibat Badai Eta dan Badai Iota.

Adanya aturan pembatasan aktivitas demi mencegah penyebaran COVID-19 di Honduras menyebabkan banyak warga kesulitan untuk bangkit setelah terdampak bencana.

Dalam sebuah grup Facebook, yang diikuti oleh lebih dari 5.500 anggota, para pengguna berbagi saran untuk menuju "surga" atau Amerika Serikat. Beberapa anggota juga berbagi tips agar tidak mudah ditipu saat mereka memulai perjalanan ke utara. Anggota lainnya memberi doa ke ribuan pengungsi yang akan berangkat.

Perjalanan itu akan jadi gelombang pengungsi kedua yang berusaha mencapai AS sejak Honduras diterjang dua badai besar. Rombongan pertama yang berangkat pada Desember 2020 hanya mampu menginjakkan kaki di Guatemala dan mereka langsung dihalau oleh petugas sebelum dapat menuju Meksiko.

Jumlah warga yang ditangkap di perbatasan pada akhir tahun lalu mencapai tingkatan tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Tim transisi pemerintahan presiden terpilih Joe Biden pada 19 Desember 2020 dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, lewat sambungan telepon, berjanji akan menyusun "pendekatan baru" untuk mengatasi masalah imigran dan keduanya akan "menawarkan alternatif untuk menyelesaikan masalah perjalanan berbahaya yang ditempuh para imigran ke AS".

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Guatemala pulangkan lebih dari 3.000 migran Honduras
Baca juga: Ingin mengubah nasib, ratusan warga Honduras bergerak ke AS

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021