Jakarta (ANTARA) - Baik bersepeda maupun lari termasuk latihan aerobik yang bermanfaat untuk kesehatan termasuk jantung. Lalu mana yang lebih bagus untuk Anda jika ingin menurunkan bobot tubuh?

Keduanya. Berlari dan bersepeda dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Tetapi menurut ahli fisiologi olahraga klinis sekaligus pelatih triathlon, Marques Garcia, karena Anda dapat membakar kalori lebih cepat saat berlari ketimbang saat bersepeda, maka lari dapat menurunkan berat badan lebih cepat daripada bersepeda.

Jumlah kalori yang Anda bakar saat berlari atau bersepeda bergantung pada seberapa keras Anda mengerahkan tenaga. Misalnya, orang seberat 84 kg dengan bersepeda statis bisa membakar 622 kalori, bersepeda di luar ruangan (dengan kecepatan 14-15,9 mph) bisa membakar 888 kalori.

Baca juga: Kesalahan umum yang dilakukan saat olahraga jalan

Baca juga: Setelah lari, air bersuhu dingin paling bagus untuk tubuh


Bersepeda di luar ruangan (dengan kecepatan 16-19 mph) membakar 1.066 kalori, berlari (dengan kecepatan 11,5 menit per mil) membakar 800 kalori, berlari (dengan kecepatan 9 menit per mil) membakar 976 kalori dan bila kecepatannya 8 menit per mil) maka kalori yang terbakar sekitar 1.110.

"Umumnya, dengan berlari, Anda membakar lebih banyak kalori dan detak jantung Anda sedikit lebih tinggi saat berlari," kata Kaitlin Donner, pemilik New Wave Physical Therapy & Sports Rehabilitation di Rockledge, Florida, seperti dikutip dari Insider, Minggu.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan berlari berhubungan dengan penurunan berat badan. Kemudian, tinjauan penelitian tahun 2019 menunjukkan bersepeda dalam ruangan, bila dikombinasikan dengan pola makan sehat bisa membantu orang menurunkan berat badan.

Bagaimana dengan kesehatan jantung? Sebuah studi tahun 2017 di Inggris menemukan, orang yang bersepeda memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah daripada mereka yang berjalan kaki ke tempat kerja atau tidak bepergian secara aktif.

Sementara itu, sebuah penelitian tahun 2013 mengungkapkan, berlari mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang keduanya bisa menyebabkan penyakit jantung.

Tentang penguatan otot dan risiko cedera

Bersepeda dan berlari melatih banyak otot yang sama, terutama di tubuh bagian bawah antara lain paha depan dan belakang, betis serta otot bokong.

Namun, otot Anda tidak harus mengerahkan banyak tenaga untuk berlari atau bersepeda, sehingga keduanya tidak membangun banyak massa otot. Untuk itu, Anda perlu melakukan beberapa latihan kekuatan, seperti angkat beban, yang membutuhkan daya tahan lebih.

Baca juga: Syarat boleh beraktivitas fisik di luar rumah saat corona

Efek berlari lebih baik terjadi pada tubuh bagian atas dan otot perut karena seluruh tubuh Anda bergerak saat Anda berlari, kata Garcia.

Dari sisi cedera, lari adalah olahraga berdampak tinggi sehingga memberi tekanan pada persendian Anda dan karena itu potensi cedera berlebihan lebih tinggi dibandingkan dengan bersepeda.

Sekitar 60 persen pelari pada suatu saat akan mengalami cedera yang membuat mereka tidak dapat berlari. Di sisi lain pesepeda juga bisa mengalami cedera yang berlebihan.

Jika Anda memiliki masalah lutut atau punggung, cedera lain, atau kondisi kesehatan kronis, Garcia tidak akan merekomendasikan bersepeda atau berlari tanpa izin dari dokter Anda terlebih dahulu.

Bila Anda kelebihan berat badan, memiliki riwayat serangan jantung, nyeri lutut, atau tekanan darah tinggi, Anda dianjurkan bersepeda, karena lari lebih banyak memberi tekanan pada tubuh dan persendian.

Jadi mana yang lebih cocok untuk Anda? Pilihan yang tepat untuk Anda bergantung pada preferensi pribadi karena secara keseluruhan, jenis olahraga terbaik adalah yang akan Anda ikuti seiring waktu.

Di satu sisi, berlari membutuhkan lebih sedikit peralatan dan persiapan, jadi cenderung lebih mudah untuk Anda menyesuaikan diri dengan rutinitas. Di sisi lain, bersepeda mungkin tampak lebih menyenangkan. Melakukan keduanya secara bergantian juga bukan masalah jika Anda mampu.

Baca juga: Bersepeda itu bukan sekadar olah raga

Baca juga: Tips aman bersepeda untuk penderita sakit jantung

Baca juga: Manfaat bersepeda bagi kaum muda


 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021